Pada Jumat kemarin, harga Ethereum (ETH) berhasil menembus level krusial US$4.000 dan mengejutkan pasar. Kini, muncul pertanyaan: akankah tren kenaikan ini berlanjut atau justru kembali tergelincir?
Ethereum di Ambang Breakout Besar
Dalam sepekan terakhir, harga Ethereum (ETH) merangkak naik dari sekitar US$3.400 hingga menembus kisaran US$4.000 pada Jumat malam. Pergerakan ini memicu optimisme, terutama karena pola kenaikannya dinilai memiliki kemiripan yang kuat dengan siklus harga Bitcoin di masa lalu.
Menurut proyeksi yang diunggah oleh analis ternama Crypto Uncle pada Jumat (08/08/2025), struktur harga ETH saat ini mencerminkan pola BTC pada periode 2017–2021 dan terlihat tengah mempersiapkan breakout.
“Struktur Ethereum saat ini hampir mirip dengan siklus Bitcoin 2017–2021, mulai dari fase bullish, koreksi bearish, akumulasi, hingga setup breakout. Beberapa penolakan di zona puncak siklus sebelumnya kini sedang diuji ulang (retest),” tegasnya.
Salah satu pola yang terlihat jelas adalah inverse head & shoulders, yang kerap menjadi indikasi potensi bullish. Secara historis, ketika BTC berhasil menembus resistance serupa pada tahun 2020, harga melonjak tajam hingga mencetak reli parabola.
Jika Ethereum mengikuti jejak tersebut, Crypto Uncle menjelaskan bahwa potensi kenaikan berikutnya bisa membawa harga ETH mendekati level rekor tertinggi yang pernah dicapai pada 2021.
“Langkah Ethereum berikutnya bisa sangat eksplosif — menembus US$4.800 dan menuju wilayah ATH baru. Momentum semakin kuat, pasokan semakin terbatas, dan struktur makro sedang bullish,” tambahnya.
Adopsi Masif Jadi Pendorong Utama Kekuatan ETH
Tak hanya dari sisi teknikal, prospek jangka panjang Ethereum juga semakin menarik berkat adopsi yang masif, terutama oleh berbagai institusi besar. Beberapa hari sebelumnya, sebuah perusahaan dikabarkan siap menggelontorkan US$5 miliar untuk mengakumulasi ETH.
Hingga saat ini, berdasarkan data terakhir dari Coingecko, sekitar US$7 miliar aset ETH telah dikuasai oleh perusahaan publik. Angka ini menjadi sinyal kuat bahwa Ethereum mulai dipandang sebagai aset strategis jangka panjang di kalangan korporasi.
Tak berhenti di situ, sebagian besar kepemilikan ETH tersebut tampaknya juga dialokasikan untuk staking. Langkah ini menunjukkan komitmen para pemegang besar untuk mendukung keberlangsungan jaringan sekaligus memperoleh imbal hasil pasif.
Data dari Dune Analytics mencatat, sekitar 29 persen pasokan yang beredar kini terkunci dalam staking. Peningkatan jumlah validator dan total ETH yang terkunci ini semakin memperkuat posisinya sebagai aset kripto dengan fundamental yang solid.
Prospek Cerah, Saatnya ETH Masuk Watchlist?
Melihat dari sisi teknikal dan adopsi yang terus berkembang, prospek Ethereum (ETH) memang terlihat semakin menjanjikan. Namun, yang membuatnya semakin menarik adalah langkah pemerintah AS yang semakin mendukung regulasi kripto.
Salah satu contoh pentingnya adalah GENIUS Act, yang memberikan kepastian hukum bagi stablecoin, di mana Ethereum saat ini menguasai sekitar 50 persen pangsa pasar aset kripto berbasis fiat yang diterbitkan.
Ditambah lagi, kebijakan terbaru Donald Trump yang memungkinkan aset kripto, termasuk ETH, masuk dalam dana pensiun 401(k). Ini menunjukkan dukungan institusional yang semakin besar, membuka peluang adopsi lebih luas di masa depan.
Dengan momentum yang terus menguat, pasokan yang semakin terbatas, dan struktur makro yang bullish, Ethereum semakin layak untuk masuk ke dalam watchlist. Jika tren ini berlanjut, tak menutup kemungkinan ETH akan terus mencetak harga baru yang lebih tinggi. [dp]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.