Begini Nasib Western Union dan MoneyGram Jika Teknologi Blockchain Semakin Popular

Western Union, pemimpin global dalam layanan remitansi lintas batas, telah membuat langkah signifikan dalam memperluas penawaran digitalnya, dengan minat yang kuat pada teknologi blockchain dan kripto.

Aplikasi merek dagang terbaru perusahaan menunjukkan bahwa mereka sedang mempersiapkan untuk menawarkan layanan terkait kripto, langkah yang bisa merevolusi pasar remitansi.

Nasib Western Union 

Cointelegraph melaporkan bahwa, aplikasi tersebut mencakup aktivitas seperti mengelola dompet, pertukaran aset digital dan derivatif komoditas, penerbitan token nilai, serta penyediaan layanan broker dan asuransi.

Langkah ini datang ketika Western Union menghadapi persaingan yang semakin beragam di pasar remitansi, dengan perusahaan seperti PayPal dan Mastercard juga memasuki ruang kripto.

Namun, perjalanan perusahaan ke dunia kripto tidak tanpa tantangannya. Kemitraan Western Union dengan Ripple pada tahun 2015 untuk menyelesaikan pembayaran remitansi tetap dalam tahap uji coba selama tiga tahun.

Perusahaan kemudian mengumumkan bahwa mereka tidak menambahkan transfer crypto ke layanan mereka dalam waktu yang dapat diperkirakan. Meski demikian, Western Union terus mengeksplorasi dan berinteraksi dengan dompet elektronik, bermitra dengan platform blockchain Coins.ph untuk meningkatkan layanannya di Filipina.

Pasar remitansi semakin kompetitif, dengan perusahaan seperti Coinbase menargetkan Meksiko, pasar remitansi terbesar kedua di dunia, dengan layanan yang memungkinkan pengguna mengirim dolar AS dan menarik peso Meksiko.

Munculnya stablecoin, mata uang digital yang dirancang untuk meminimalkan volatilitas, juga menimbulkan ancaman potensial bagi penyedia remitansi tradisional seperti Western Union.

Coindesk melaporkan bahwa penggunaan stablecoin untuk remitansi saat ini terhambat oleh masalah double-hop.

Itu adalah masalah di mana pengirim harus mengubah mata uang mereka menjadi stablecoin dan penerima kemudian harus mengubah stablecoin kembali ke mata uang lokal mereka.

Proses ini bisa menjadi tidak nyaman dan mahal, membuat layanan remitansi tradisional lebih menarik untuk saat ini.

Dalam perkembangan lain, Stellar, saingan Ripple, mengumumkan bahwa bursa kripto WhiteBIT telah bergabung dengan MoneyGram Access, produk yang didukung oleh jaringan Stellar.

Berdasarkan laporan Crypto Basic, integrasi ini memungkinkan WhiteBIT untuk menawarkan penggunanya akses ke off-ramp untuk crypto-fiat MoneyGram di lokasi yang didukung di Ukraina.

Langkah tersebut enandakan adopsi teknologi blockchain yang semakin meningkat di pasar remitansi. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait