Enjin Coin (ENJ), sebuah platform blockchain modular yang fokus di industri gaming, menjadi sorotan pekan ini ketika harga kripto ENJ melesat pesat hingga 90 persen dalam waktu kurang dari satu hari. Hal itu terjadi setelah muncul rumor bahwa ENJ disematkan pada ponsel terbaru Samsung Galaxy S10.
Setelah Samsung mengumumkan ponsel Galaxy S10 bulan lalu, muncul rumor adanya fitur Samsung Blockchain Keystore untuk menyimpan Ether (ETH) dan token lain berbasis ERC-20. Sejumlah gambar demo keystore yang beredar di jagat maya menunjukkan sejumlah kripto yang didukung, termasuk ETH, ENJ dan Basic Attention Token (BAT). Namun, belum lama ini, Youtuber crypto-jorozu memastikan fitur Samsung Blockchain Keystore memang ada di Galaxy S10, tetapi baru mendukung ETH.
Dikabarkan, Enjin Coin mendapat lebih banyak dari sekadar dukungan ERC-20 pada Galaxy S10. Wakil Presiden Pemasaran Enjin, Simon Kertonegoro memastikan memang telah menjalin kemitraan antara timnya dengan salah satu divisi terbesar Samsung.
“Saya bisa memastikan bahwa kami memiliki kemitraan resmi dengan Samsung, tetapi saya tidak bisa memberikan informasi lebih rinci saat ini,” jelas Kertonegoro kepada CoinDesk.
Rincian mengenai kolaborasi itu belum jelas saat ini, selain fakta bahwa kedua perusahaan itu berbasis di Korea Selatan dan kemitraan antara Samsung dan Enjin kemungkinan besar melibatkan teknologi ponsel.
Berita tersebut menyebabkan investor berbondong-bondong membeli ENJ dan mendorong harganya hingga memasuki jajaran 40 kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar.
Berdasarkan pantauan BlockchainMedia di Coinmarketcap.com, Harga ENJ melesat hampir 93 persen kurang dari 24 jam, mulai 8 Maret 2019 pagi (US$0,098) hingga puncak tertinggi (US$0,190) di tanggal yang sama pada siang harinya. Ketika berita ini disusun, ENJ berada di peringkat ke-46 dengan kapitalisasi pasar setara Rp 1,84 triliun.
“Melihat harga ENJ cukup gila. Saya sudah bicara soal Enjin selama dua tahun sebelumnya, dan proyek ini belum pernah menerima perhatian seperti sekarang. Saya belajar bahwa teknologi kuat yang akan menang. Tetapi Enjin harus menunggu selama dua tahun yang panjang lagi,” kata Michael, Youtuber kripto terkenal asal HongKong di akunnya Youtubenya, Boxmining.
Belakangan diketahui Galaxy S10 mendukung kripto ENJ dan standar token gaming ERC-1155 besutan Enjin. Pendiri Enjin Witek Radomski menjelaskan, ERC-1155 memungkinkan objek digital disimpan dalam kontrak tunggal dengan berkapasitas kecil untuk membedakan objek tersebut dengan lainnya, sehingga membantu pembuatan objek digital dalam bentuk non-fungible token (NFT/token yang tidak dapat dipertukarkan). Secara praktis ERC-1155 memang lebih mudah dipakai untuk tujuan NFT berbanding jenis ERC lainnya.
Sejatinya, kerjasama antara Samsung dan Enjin tidaklah mengejutkan, sebab cabang olahraga eSports, yang banyak menggunakan objek digital, semakin membludak di Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan di tingkatan global, eSports akan dipertandingkan pada ajang Asian Games 2022 dan kemungkinan besar di Olimpide 2024 di Paris.
Berkolaborasi dengan Enjin, Samsung menempatkan dirinya untuk memasuki pasar kripto dan gaming, dua pasar yang diduga akan terus bertumbuh pesat dalam beberapa dekade mendatang.
Sebelumnya, pada awal Maret, tiga pekan setelah rilisnya Samsung Blockchain Wallet, Donga melaporkan, Samsung Pay melihat pemaduan kripto sebagai langkah untuk menambah jumlah penggunanya secara global. Baru-baru ini, Samsung Pay memperpanjang masa transaksi bagi pengguna luar negeri dan memadukan layanan pembayaran internasional demi mengejar pasar layanan keuangan global. Penambahan dompet kripto dalam Samsung Pay disebut akan mendorong popularitasnya sebagai platform pembayaran.
Sejak awal, Samsung Pay memang bersaing dengan aplikasi pembayaran digital lainnya seperti Apple Pay dan KakaoPay di bidang inovasi dan pengembangan teknologi. Demi meningkatkan daya saingnya, Samsung menghadirkan dompet kripto dan juga telah melakukan banyak akuisisi. [blockonomi.com/ccn.com/ed]