Berita Bitcoin Hari Ini: 3 Alasan Harga BTC Melejit hingga Potensi Jadi US$27 Ribu

Bitcoin (BTC) melejit pada Selasa (14/03/2023) dan sempat mencapai US$26.514, meningkat 30 persen sejak merosot di bawah US$20 ribu pada Jum’at silam, menurut Crypto Potato.

Berita Bitcoin Hari Ini 

Berikut adalah tiga berita Bitcoin hari ini yang menjadi alasan BTC menguat secara signifikan.

Pertama, penyelamatan Silicon Valley Bank. Harga BTC sempat terperosok pekan lalu ketika mitra bank-bank kripto terbesar pailit, termasuk Silvergate, Signature Bank dan Silicon Valley Bank (SVB).

Peristiwa tersebut menekan harga BTC dan menyebabkan stablecoin USDC gagal pasak. Menyusul pailitnya SVB, Federal Reserve mengumumkan akan menjamin semua dana simpanan nasabah.

Keputusan tersebut merupakan berita gembira bagi perusahaan kripto yang menjadi nasabah SVB. Penjaminan simpanan berarti The Fed berencana menyuntikkan dana segar ke ekonomi, yang merupakan berita positif bagi aset investasi seperti saham dan kripto.

Kedua, inflasi menurun. Laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) Biro Tenaga Kerja AS pada Selasa lalu mengungkap inflasi telah menurun ke 6 persen pada Februari dari 6,4 persen pada Januari.

CPI inti, yang tidak mencakup sektor makanan dan energi, tetap datar di angka 5,5 persen. The Fed telah meningkatkan suku bunga acuan demi memerangi inflasi sehingga menggerus harga saham dan kripto.

Inflasi yang menurun berarti The Fed siap menghentikan peningkatan suku bunga, berita yang positif bagi investor. Pelaku pasar melihat The Fed tidak akan melakukan penambahan suku bunga lagi.

Ketiga, Binance membeli BTC. Bursa kripto Binance menggelontorkan dana senilai US$1 milyar demi melindungi diri dari risiko stablecoin dan sistem perbankan yang gagal pekan lalu.

CEO Changpeng Zhao (CZ) mengumumkan Binance akan menukar US$1 milyar BUSD dari dana pemulihan industri Binance ke BTC, Ether (ETH) dan Binance Coin (BNB).

Pembelanjaan dana tersebut dapat menggerakkan pasar kripto, seperti halnya Luna Foundation Guard (LFG) yang membeli BTC senilai milyaran dolar AS pada tahun 2022 dan mendorong BTC melampaui US$50 ribu kendati bear market berjalan saat itu.

Setelah pengumuman CZ, data Glassnode memperlihatkan ribuan BTC dideposit ke Binance. Analis James Straten berkata hal tersebut menjadi alasan volatilitas BTC selain kondisi ekonomi makro.

Selain ketiga alasan tersebut, Chicago Mercantile Exchange (CME) Group meluncurkan produk kontrak berjangka BTC. Instrumen keuangan baru tersebut menyediakan cara yang transparan, rendah risiko agar investor dapat mengakses pasar BTC melalui bursa yang teregulasi resmi.

Tim McCourt, Kepala Indeks Saham dan Produk Investasi Alternatif CME Group, berkata kontrak berjangka BTC itu menawarkan cara hemat agar investor dapat memperdagangkan pergerakan harga BTC. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait