IKLAN

Berita Bitcoin Hari Ini Usai The Fed Tahan Suku Bunga

Berita Bitcoin hari ini menyoroti respons pasar kripto terhadap keputusan bank sentral AS, The Fed, yang menahan suku bunga acuan pada kisaran 4,25 persen hingga 4,50 persen.

Kebijakan ini diumumkan dalam rapat FOMC pada Rabu malam (30/7/2025) dan langsung berdampak pada harga Bitcoin (BTC), yang sempat merosot ke bawah US$116.000 sebelum rebound ke US$117.800.

Data dari CoinMarketCap menunjukkan, harga BTC naik tipis 0,27 persen dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan di sekitar US$118.408.

Keputusan The Fed mempertahankan suku bunga mencerminkan sikap hati-hati terhadap ketidakpastian ekonomi global. Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa inflasi masih berada di atas target 2 persen, dengan tekanan terbesar berasal dari sektor jasa.

Di sisi lain, tarif impor baru mulai menambah beban inflasi, meskipun dampaknya masih terbatas untuk saat ini. Powell menegaskan bahwa kebijakan ke depan akan tetap fleksibel dan bergantung pada data ekonomi mendatang.

Bitcoin Hadapi Tekanan dan Peluang

Berita Bitcoin hari ini juga diwarnai oleh tingginya volatilitas yang dipicu komentar Powell. Pada hari ini (31/7/2025), pasar mengalami likuidasi lebih dari US$200 juta dalam kontrak derivatif BTC. Meskipun demikian, harga mampu menguat kembali, menunjukkan ketahanan relatif di tengah tekanan makroekonomi.

BACA JUGA  Pensiunan El Salvador Gelar Protes Tolak Gaji Bitcoin

Level teknikal saat ini menjadi titik krusial. Jika BTC berhasil menembus US$129.838, level Fibonacci 127,2 persen, peluang menuju US$150.000 semakin terbuka. Sebaliknya, jika support di US$113.615 jebol, harga bisa terkoreksi hingga US$105.000.

Indikator RSI saat ini berada di 57,49, memberikan ruang bagi potensi penguatan lanjutan. Namun, histogram MACD yang mencatatkan -478 menjadi sinyal awal pelemahan momentum.

Di sisi on-chain, terjadi divergensi mencolok, yakni institusi seperti Strategy kini memegang lebih dari 628.000 BTC, tetapi jumlah wallet besar (lebih dari 90 BTC) justru berada di titik terendah dalam tiga tahun terakhir.

Struktur Wyckoff dan Peluang Breakout Baru

Melirik ke sisi teknikal, analis Crypto Uncle menyebut bahwa sorotan pada harga BTC hari ini berkaitan erat dengan pola Wyckoff Reaccumulation yang tengah berkembang sejak 2024.

BACA JUGA  Halving Litecoin Jadi Sorotan di Tengah Momentum Bullish Bitcoin dan Dogetti

Setelah fase akumulasi dan “Spring” yang terjadi pada April 2025, BTC kini memasuki tahap Sign of Strength (SOS). Level US$106.220 menjadi titik awal breakout, sedangkan US$125.209 menjadi target jangka pendek.

Namun, untuk melanjutkan ke fase markup, harga harus mampu bertahan di atas US$118.000 dengan volume yang kuat.

Sementara itu, analis popular lainnya, Lingrid, menyoroti terbentuknya pola bullish flag di atas garis resistance sebelumnya. Jika breakout kembali terjadi dari pola ini, BTC diproyeksikan melesat ke kisaran US$132.000–US$136.000.

Ini memperkuat narasi teknikal bahwa tren kenaikan belum usai, selama harga tetap bertahan di atas garis support utama.

Tarif Baru, ETF, dan Faktor Makro Lainnya

Berita Bitcoin hari ini juga dipengaruhi oleh kebijakan perdagangan internasional. Pada hari Rabu (30/7/2025), AS mengumumkan kesepakatan dagang baru dengan Korea Selatan yang mencakup tarif impor sebesar 15 persen untuk produk tertentu.

BACA JUGA  Bitcoin Miner Solo Maha Beruntung, Dapat BTC Setara US$200 Ribu

Meskipun tidak langsung berdampak pada BTC, analis memperkirakan fluktuasi nilai tukar jangka panjang dapat memperkuat daya tarik Bitcoin sebagai lindung nilai.

Di tengah tekanan tersebut, sentimen institusional masih cenderung positif. Arus masuk ETF dan aksi beli institusi mendukung prospek bullish jangka menengah.

Dalam skenario optimis, jika The Fed melakukan pivot kebijakan dan menyuntikkan kembali likuiditas, diperkirakan hingga US$4 triliun, permintaan terhadap Bitcoin bisa melonjak signifikan, membuka peluang menuju US$150.000.

Secara keseluruhan, berita Bitcoin hari ini menunjukkan bahwa meskipun BTC masih berada dalam fase konsolidasi, fondasi untuk reli lebih tinggi tetap terbuka.

Fokus pelaku pasar kini tertuju pada rilis data inflasi dan ketenagakerjaan AS di bulan Agustus mendatang, yang akan menentukan arah kebijakan moneter selanjutnya serta masa depan jangka menengah bagi pasar kripto. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait