Bhutan telah menjadi sorotan dalam komunitas kripto setelah pemerintahnya diketahui pindahkan Bitcoin senilai US$66 juta ke bursa Binance pada hari Selasa (29/10/2024), memicu spekulasi adanya aksi jual di masa depan.
Yang menarik adalah, langkah ini dilakukan ketika harga Bitcoin meroket ke lebih dari US$71 ribu, mendekati puncak harga tertinggi yang pernah dicapai.
Pemerintah Bhutan Bakal Jual Bitcoin?
Pemerintah Bhutan, melalui entitas investasi nasionalnya, mentransfer 929 Bitcoin (BTC) ke Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia. Transaksi ini menarik perhatian karena nilainya yang besar dan waktunya yang bersamaan dengan lonjakan harga Bitcoin.
Menurut data terbaru dari Arkham, Bhutan masih memiliki sekitar 12.456 BTC senilai hampir US$887 juta setelah transaksi tersebut. Hal ini menjadikan Bhutan salah satu negara dengan kepemilikan Bitcoin terbesar, melampaui beberapa negara lain di kawasan Asia Selatan.
Spekulasi Terkait Transaksi Besar Ini
Transaksi ini menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan komunitas kripto. Beberapa pihak menduga bahwa Bhutan mungkin sedang bersiap untuk menjual sebagian dari kepemilikan Bitcoin mereka guna memanfaatkan kenaikan harga yang signifikan.
Namun, tidak ada pernyataan resmi yang memastikan apakah langkah ini untuk tujuan penjualan atau strategi manajemen aset jangka panjang.
Selain itu, alasan lain yang mungkin mendasari keputusan ini adalah memanfaatkan layanan-layanan yang ditawarkan oleh Binance, seperti staking, pinjaman, atau produk investasi lainnya.
Layanan ini memungkinkan pemegang kripto untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari kepemilikan mereka tanpa perlu langsung menjual aset.
Strategi Kripto Bhutan
Bhutan telah lama dikenal memiliki strategi unik dalam pengelolaan aset nasionalnya, termasuk kripto. Dengan memanfaatkan sumber daya alamnya yang melimpah, seperti energi hidroelektrik, Bhutan telah mampu menambang Bitcoin dengan biaya energi yang relatif rendah.
Aktivitas ini dilakukan oleh Druk Holding & Investments (DHI), entitas yang mengelola investasi negara Bhutan, yang sebelumnya telah dikonfirmasi sebagai pelaku utama di balik penambangan Bitcoin di negara tersebut.
Bhutan juga tidak hanya menyimpan Bitcoin. Portofolio kripto mereka mencakup beberapa aset lain, termasuk Ethereum (ETH) dan sejumlah kripto seperti BOBO, SAND dan MATIC. Namun, aset-aset ini memiliki nilai yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan Bitcoin.
Peran Bhutan dalam Pasar Kripto Global
Keputusan Bhutan untuk terlibat aktif dalam kripto menunjukkan perubahan besar dalam cara negara-negara memandang aset digital sebagai bagian dari strategi ekonomi mereka.
Bitcoin kini dipandang bukan hanya sebagai alat spekulatif, tetapi juga sebagai aset strategis yang dapat digunakan untuk memperkuat cadangan nasional.
Dalam beberapa bulan terakhir, Bitcoin mengalami lonjakan harga yang signifikan. Dari harga yang sempat turun di bawah US$66 ribu, pada akhir Oktober 2024 Bitcoin kembali melonjak lebih dari 5 persen dalam 24 jam, hingga melampaui US$71 ribu.
Lonjakan harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk meningkatnya permintaan Bitcoin Spot ETF serta sentimen bullish menjelang pemilihan umum di AS.
Meskipun belum ada kejelasan mengenai langkah selanjutnya dari pemerintah Bhutan terkait Bitcoin, banyak pihak yang memperkirakan bahwa transaksi ini merupakan bagian dari strategi yang lebih besar.
Dengan semakin banyak negara yang mulai melirik aset kripto, Bhutan tampaknya sedang menyiapkan diri untuk menjadi pemain besar dalam pasar kripto global.
Ke depan, apakah Bhutan akan terus memperluas portofolio kriptonya atau mulai mencairkan beberapa asetnya untuk tujuan lain, masih menjadi tanda tanya.
Namun, dengan cadangan Bitcoin yang cukup besar dan strategi yang hati-hati, Bhutan mungkin akan menjadi salah satu negara yang diingat dalam sejarah adopsi kripto global. [st]