IKLAN

BI Rancang Penggunaan Blockchain untuk Rupiah Digital, Litedex.io Sambut Antusias

Bank Indonesia telah mengumumkan rencana untuk menggunakan teknologi blockchain untuk mengembangkan Central Bank Digital Currency (CBDC) atau uang digital bank sentral. Tentu saja, rencana inovatif tersebut telah disambut antusias berbagai kalangan.

Diharapkan, penggunaan teknologi blockchain dalam pengembangan CBDC akan meningkatkan efesiensi dalam pendistribusian rupiah digital.

Dari sisi finansial, teknologi blockchain memang telah menjadi referensi sistem untuk menjalankan platform aset digital.

Litedex.io Turut Mengadopsi Teknologi Blockchain

Hal itu pula yang menjadi alasan kuat startup litedex.io untuk mengadopsi beberapa teknologi blockchain.

Tak tanggung tanggung, litedex.io akan mengadopsi 7 blockchain popular global.

COO Litedex.io dan blockchain
COO Litedex.io, M. Ridho.

“Penggunaan blockchain popular ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem yang besar dan menjaring market secara global, serta mempermudah para holder untuk melakukan swap,” ujar COO Litedex.io, M. Ridho.

Ketujuh teknologi blockchain popular yang akan diadopsi litedex.io adalah Binance Smart Chain, Ethereum Network, Huobi Eco Chain, Polygon Matic Network, Tron Network, Polkadot Network and Solana Network.

BACA JUGA  Delapan Bank Korsel Rancang Stablecoin Berbasis Won

Teknologi blockchain saat ini telah berkembang luas, tak hanya untuk tujuan finansial, tetapi telah merambah ke berbagai sektor bisnis.

Adopsi teknologi blockchain dalam dunia bisnis bertujuan untuk meningkatkan layanan, di antaranya dalam hal keamanan bisnis dan transparansi.

Selain itu, kecepatan transaksi dan kemampuan menghilangkan peran pihak ketiga yang kurang begitu efisien juga menjadi keunggulan tersendiri dari teknologi ini.

Memastikan Keamanan

Tentu saja, penggunaan teknologi yang canggih seperti blockchain harus disertai upaya keamanan yang ketat.

Untuk itu, litedex.io telah melakukan mitigasi dengan menggunakan auditor ternama di level global seperti CertiK.

Nantinya dari kemitraan ini, CertiK akan menjadi auditor pada setiap smart contract di litedex.io.

Fungsi smart contract pada sebuah platform bursa terdesentralisasi sangatlah krusial. Mengapa? Itu karena smart contract merupakan kunci yang terhubung dengan blockchain untuk menjalankan proyek yang ada pada platform seperti stakingfarming, NFT dan lain-lain.

BACA JUGA  Purwarupa Dolar Digital Digelar Juli 2021

“Selain menggunakan CertiK, litedex.io juga akan mengadakan program bug bounty dan smart contract insurance sebagai rangkaian memitigasi resiko ancaman peretasan,” ujar Co-Founder dari Litedex.io, Firza al Ariq.

Sebagai platform terlengkap yang mengadopsi beberapa blockchain popular dunia, Litedex.io ingin memberikan rasa aman dan nyaman kepada para investornya. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait