Binance Akui Keliru Satukan Dana Pengguna dengan B-Tokens

Salah satu bursa kripto terbesar Binance mengaku telah secara keliru satukan dana pengguna dengan B-Tokens.

Bloomberg melaporkan bahwa, bursa kripto tersebut telah mengakui ada kekeliruan dalam dana jaminan untuk beberapa aset kripto yang bercampur dengan aset milik pengguna platform bursa.

Token dana jaminan tersebut disebut dengan B-Tokens, yang disimpan dalam dompet dingin yang disebut Binance 8.

“Dompet dingin berisi lebih banyak token dari yang dibutuhkan untuk jumlah B-Tokens yang dikeluarkan. Karena token seharusnya didukung 1 banding 1, kelebihannya menunjukkan agunan dicampur dengan token pelanggan,” ungkap Bloomberg.

Binance Melakukan Kekeliruan?

Menanggapi laporan tersebut, Juru Bicara Binance pun mengatakan bahwa aset B-Tokens sebelumnya telah dipindahkan ke dompet dingin 8 karena kesalahan dan direferensikan sesuai dengan laman “B-Tokens Proof of Colleteral.”

“Binance menyadari kesalahan ini dan sedang dalam proses mentransfer aset ini ke dompet agunan khusus. Aset yang dipegang dengan bursa telah dan terus didukung 1 banding 1,” tambah Juru Bicara bursa kripto tersebut.

Kepada Coindesk, Penasihat Perdagangan Kripto di CEC Capital Laurent Kssis menjelaskan bahwa, ketika agunan dikumpulkan bersama, serta digunakan dalam perdagangan, itu akan dikunci dan pemilik aset tidak akan dapat menariknya jika pool dikurangi.

“Intinya, ini berarti tidak ada pemisahan aset antara dana klien dan agunan apa pun yang digunakan… Hal ini dapat menyebabkan pemilik tidak dapat menarik diri karena kekurangan dana atau likuiditas di bursa,” tambah Laurent.

Laurent pun berpendapat bahwa, hal tersebut tampak serupa dengan apa yang dilakukan FTX, bursa kripto yang telah bangkrut, dan Alameda dalam kegiatan sehari-hari mereka.

Menurutnya, jika Binance benar patuh terhadap aturan, maka hasil audit ini patut untuk segera diperbaiki agar tidak mengancam keamanan para penggunanya.

Padahal, saat ini Binance dan beberapa bursa kripto utama sibuk untuk membangun kembali kepercayaan investor pasca bergulirnya skandal FTX. Salah satu upaya mereka adalah menghadirkan transparansi cadangan melalui Proof of Reserve.

“Agar jelas, Binance menyimpan semua aset kliennya dalam akun terpisah, yang diidentifikasi secara terpisah dari akun mana pun yang digunakan untuk menyimpan aset milik Binance,” ujar Juru Bicara Binance.

Juru Bicara tersebut juga menegaskan bahwa Binance tidak menginvestasikan, atau menggunakan dana pengguna tanpa persetujuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait