Pada Senin (27/03/2023), bursa kripto Binance AS digugat oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC). CFTC mengumumkan telah menggugat Binance dan CEO Changpeng Zhao (CZ) di Pengadilan Federal.
Binance AS Digugat dan Dampaknya
Berita tersebut menyebabkan harga aset kripto serta saham perusahaan kripto terperosok. Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH), dua aset kripto terbesar, merosot tiga persen selama 24 jam terakhir setelah sebelumnya memanjat secara konsisten dan mencapai harga resistance.
Binance Coin (BNB), aset kripto yang mentenagai blockchain BNB besutan Binance, melemah enam persen. Tidak hanya itu, sejumlah saham terkait kripto terpuruk lebih mendalam.
Berdasarkan laporan Fortune, saham bursa kripto Coinbase anjlok lebih dari 10 persen menyusul berita Binance AS digugat. Bursa terbesar di AS tersebut juga dilanda masalah hukum ketika Komisi Bursa dan Sekuritas AS (SEC) menerbitkan Wells Notice kepada Coinbase.
Wells Notice merupakan surat peringatan yang diberikan kepada Coinbase setelah SEC menyelidiki sejumlah aspek bursa tersebut, layanan staking Coinbase Earn dan Coinbase Wallet.
Menanggapi peringatan tersebut, CEO Coinbase Brian Armstrong berkata akan menempuh jalur hukum melalui pengadilan AS untuk membela perusahaannya.
Saham MicroStrategy, perusahaan dengan simpanan korporat Bitcoin terbesar yang dipimpin oleh Michael Saylor, jatuh tujuh persen pada Senin sore.
Melalui Twitter, Saylor mengumumkan MicroStrategy telah membayar hutang senilai US$205 juta kepada bank kripto Silvergate yang telah pailit dengan diskon 22 persen.
Ia menambahkan, MicroStrategy menggelontorkan US$150 juta untuk membeli 6.455 BTC sehingga total simpanan perusahaan itu mencapai 138.955 BTC setara US$3,7 milyar.
Saham bisnis tambang Bitcoin turut tergerus. Marathon Digital Holdings menurun lebih dari delapan persen, sedangkan Riot Blockchain terjerembab delapan persen pula. Saham penambang Bitcoin Hut 8 melemah enam persen.
Dalam berkas sepanjang 74 halaman, CFTC menuduh Binance mengabaikan hukum federal yang berlaku kendati melayani pelanggan dengan domisili di AS.
Regulator tersebut mengklaim Binance tahu mereka melanggar aturan.
Binance disebut gagal menerapkan prosedur Know Your Customer dan Anti Money Laundering serta membantu sejumlah nasabah AS menghindari aturan ketaatan, kendati Binance berkata telah menerapkan aturan tersebut demi mencegah pelanggaran hukum AS.
Melalui Twitter, CZ memberi cuitan misterius yang hanya berisi angka “4,” yang berarti ia akan mengabaikan berita negatif ini. [ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.