Babak baru dari pergelutan antara Binance AS dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) berakhir manis, dengan bursa yang diizinkan beli Voyager.
Sebelumnya, SEC AS telah merasa keberatan akan pengambilalihan perusahaan yang akan bangkrut tersebut oleh Binance AS.
Sekadar informasi, Voyager telah mengumumkan kebangkrutannya pada bulan Juli 2022 karena terkena dampak dari runtuhnya perusahaan kripto raksasa, Three Arrows Capital (3AC).
Voyager pun mencari cara untuk dapat mengambalikan dana pelanggannya, yang sempat melirik bursa kripto FTX untuk mengambilalih, sebelum bursa ini juga mengalami kebangkrutan pada November 2022.
Binance AS Diizinkan Beli VoyagerÂ
Berdasarkan laporan Decrypt, Hakim kebangkrutan telah menyetujui proses pengambilalihan Voyager oleh Binance AS, mementahkan keberatan dari SEC AS.
Sebelumnya, Voyager telah memiliki kesepakatan dengan Binance AS untuk membeli semua aset yang bermasalah.
Setelah proses pembelian berjalan lancar, selanjutnya Binance AS akan menangani soal pengembalian dana para pengguna platform Voyager.
Alasan di balik penolakan SEC AS atas pengambilalihan tersebut adalah, kelayakan dari Binance AS secara finansial dan bisnis. Melangkah lebih dari regulasi yang menaunginya.
Selain SEC AS, keberatan juga diajukan oleh Komisi Perdagangan Federal, Regulator Texas, Dewan Sekuritas Negara Bagian Texas dan Departemen Perbankan Texas.
Bahkan, Pengacara AS di Distrik Selatan New York Damian Williams menyebut aksi ini sebagai kegiatan ilegal yang terang-terangan untuk mencari perlindungan hukum dan menghindari tuduhan penipuan perdata atau pidana.
Terlebih, SEC AS juga telah menganggap token asli Voyager, VGX, adalah sekuritas yang tidak terdaftar. Sehingga, ini masuk ke ranah masalah yang baru.
Karena masalah ini, SEC AS juga menyebut Binance AS sebagai bursa sekuritas yang tidak terdaftar karena pengembalian aset ke pelanggan AS mungkin akan melanggar aturan Komisi tersebut.
Tetapi, Hakim Michael Wiles tidak menganggap keberatan dari SEC AS sebagai ketetapan yang semestinya karena Komisi tersebut tidak dalam posisi resmi mengenai masalah Binance dan Voyager.
Izin terbaru ini membuat Voyager mendapatkan perlindungan hukum, namun bukan berarti SEC AS tidak akan melakukan tuntutan lainnya di kemudian hari. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.