Di tengah gejolak regulasi dan performa token yang tak semoncer dulu, Binance tetap kokoh di puncak pasar CEX. Meskipun lanskap industri terus berubah dengan tekanan dari regulator dan tuntutan transparansi, Binance mampu mempertahankan dominasinya.
Riset terbaru dari TokenInsight untuk Q1 2025 menunjukkan bahwa Binance masih menjadi raja tak terbantahkan dalam berbagai metrik kunci, mulai dari volume perdagangan spot dan derivatif hingga stabilitas struktur platform.
Bahkan, dengan persaingan yang semakin sengit dari MEXC dan Bitget, bursa kripto yang didirikan oleh Changpeng Zhao ini masih mampu menguasai lebih dari sepertiga pangsa pasar CEX.
Terpeleset, Binance Masih Memimpin Jauh
Penurunan pangsa pasar sebesar 1,38 persen pada Q1 2025 memang menjadi catatan tersendiri bagi Binance, terlebih jika dibandingkan dengan Bybit yang hanya mengalami penurunan sebesar 0,89 persen, meskipun baru saja diterpa insiden peretasan.
Namun, jika melihat gambaran secara menyeluruh, Binance masih memegang kendali pasar. Dominasi mereka di ranah centralized exchange (CEX) tetap tak tertandingi, membuktikan bahwa posisi puncaknya belum benar-benar terancam.
Riset mencatat bahwa selama periode tersebut, volume perdagangan crypto exchange ini masih mencapai Rp141,96 kuadriliun—angka yang memang menurun dibandingkan kuartal sebelumnya.
“Binance mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di kedua kuartal, dengan volume perdagangan mencapai US$9,95 triliun pada Q4 2024. Namun karena volatilitas pasar, volume tersebut turun menjadi sekitar US$8,39 triliun pada Q1 2025,” ungkap riset tersebut.

Meski mengalami penurunan, Binance masih tetap memimpin pangsa pasar dengan dominasi sebesar 36,5 persen di Q1 2025, mengungguli sejumlah pesaing utamanya seperti OKX dan Bybit.
Di segmen perdagangan spot, bursa kripto tersebut menguasai 45 persen pasar, sementara di pasar futures, keunggulannya terpaut 17 persen dari pesaing terdekat. Yang lebih mengesankan, Binance mampu menjaga keseimbangan yang stabil antara keduanya.
Tantangan yang Tak Menggoyahkan
Namun, tidak semua berjalan mulus. Binance tengah menghadapi sorotan dari komunitas atas penurunan performa listing token baru, serta munculnya spekulasi terkait potensi kedekatan dengan lingkaran politik AS, termasuk keluarga Trump.
TokenInsight juga mencatat bahwa meski ada tantangan, faktor-faktor tidak berwujud seperti brand awareness dan kepercayaan pengguna turut memperkuat posisi Binance sebagai pemimpin industri.
Bahkan dalam kategori open interest (jumlah posisi kontrak derivatif terbuka), crypto exchange tersebut tetap berada di peringkat teratas — meskipun dengan margin yang lebih tipis dibanding metrik lainnya.

Volatilitas Pasar dan Nasib Native Token
Kuartal pertama 2025 juga membawa dinamika tersendiri bagi native token milik berbagai crypto exchange. Setelah reli luas di akhir 2024, volatilitas tinggi menyebabkan sebagian besar token terkoreksi.
Dari sembilan token yang dianalisis dalam riset tersebut, hanya empat yang mampu mengungguli performa harga Bitcoin. GateToken (GT) menjadi bintang dengan lonjakan yang cukup signifikan, disusul Kucoin (KCS) dan koin asli milik Bitfinex, LEO.
“Dalam hal pertumbuhan, GT menonjol dengan kenaikan sebesar 34,0 persen dan mengungguli BTC, sementara KCS dan LEO masing-masing naik 5,1 persen dan 0,6 persen. Meskipun harga OKB turun 1,5 persen dibandingkan Q4 2024, kinerjanya masih mengungguli BTC,” sebagaimana tercantum pada laporan ini.
Sebaliknya, CRO milik Crypto.com terlihat mengalami penurunan paling tajam dibandingkan yang lainnya, turun hingga 27,9 persen, diikuti oleh BGB, MX, dan BNB yang juga berada di zona merah.

Meski begitu, dalam hal kapitalisasi pasar, tiga besar exchange token masih ditempati oleh BNB (US$87,8 miliar), LEO (US$2,8 miliar), dan BGB (US$2,7 miliar). Menariknya, BNB kembali menembus posisi lima besar dalam kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan.
Dominasi Binance yang Sulit Digeser
Dengan fondasi teknikal yang kuat, dominasi di pasar spot dan derivatif, serta kehadiran token BNB di jajaran atas kapitalisasi pasar, Binance menunjukkan bahwa mereka masih menjadi pemain utama yang sulit digeser.
Meski persaingan semakin ketat dan tekanan dari sisi regulasi kripto terus meningkat, posisi Binance sebagai pemimpin pasar tampaknya belum akan tergoyahkan dalam waktu dekat.
Performa Q1 2025 menjadi bukti bahwa, setidaknya untuk saat ini, bursa kripto yang didirikan oleh CZ Binance tersebut masih merajai pasar CEX. [dp]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.