Karena alasan peraturan yang yang menantang, bursa kripto utama Binance memilih untuk angkat kaki dari negara tetangga AS, Kanada.
Yahoo Finance melaporkan, Binance telah mengumumkan penghentian operasi mereka di negeri Pecahan Es tersebut.
Pilih Hengkang, Binance Tinggalkan Kanada
Pihak Binance mengatakan bahwa, alasan di balik keputusan hengkang mereka adalah karena lingkup regulasi di Kanada yang menantang.
Kami memiliki harapan besar untuk industri blockchain Kanada lainnya… Sayangnya, panduan baru terkait stablecoin dan batas investor yang diberikan untuk bursa kripto membuat pasar Kanada tidak lagi dapat dipertahankan untuk Binance saat ini,” ujar Juru Bicara Binance.
Pada bulan Februari 2023, Administrator Sekuritas Kanada (CSA) telah menghadirkan panduan baru mereka.
Panduan tersebut melarang platform perdagangan kripto dalam negeri yang mengizinkan pengguna membeli dan menyimpan stablecoin tanpa persetujuan dari CSA. Untuk disetujui, platform harus melalui dan lulus berbagai pemeriksaan uji tuntas CSA.
Menanggapi panduan baru tersebut, Binance menyatakan ketidaksetujuan namun masih berharap dapat bekerja sama dengan regulator Kanada untuk lebih mengembangkan kerangka peraturan terkait kripto.
Unfortunately, today we are announcing that Binance will be joining other prominent crypto businesses in proactively withdrawing from the Canadian marketplace.
We would like to thank those regulators who worked with us collaboratively to address the needs of Canadian users.…
— Binance (@binance) May 12, 2023
Dalam setahun terakhir, bursa kripto utama tersebut telah menerima pengawasan yang kian meningkat dari regulator Amerika Utara dan mulai mengurangi operasi di wilayah tersebut.
Yang menarik adalah, CEO Binance Changpeng Zhao adalah warga negara Kanada, di mana dirinya menggambarkan keluarnya bursa dari Kanada sebagai suatu nilai yang sentimental.
Selain itu, Binance juga telah mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan kemitraannya dengan bisnis di AS. Masih soal regulasi yang kurang menguntungkan.
Coindesk melaporkan, bursa kripto tersebut sedang mencari cara untuk mengakhiri hubungan dengan bank AS dan perusahaan jasa, serta mengevaluasi kembali investasi modal ventura perusahaan di negeri Paman Sam.
Dikabarkan, Binance juga mempertimbangkan untuk menghapus token yang dikeluarkan oleh proyek asal AS, termasuk stablecoin besutan Circle, USDC. Tetapi pada akhirnya, Zhao menepis kabar ini.
“Kami menarik kembali beberapa investasi potensial, atau tawaran pada perusahaan yang bangkrut di AS untuk saat ini. Mintalah izin terlebih dahulu,” ujar Zhao. [st]