Babak baru antara regulator tiap negara dengan bursa kripto Binance kembali di mulai. Setelah menutup layanan derivatif di beberapa negara, bursa utama ini diketahui juga telah menutup layanan tersebut di Australia.
Otoritas Australia dan Binance
Australia telah menjadi anggota baru dalam daftar negara yang “menyerang” Binance seperti Inggris, Jepang, Singapura, Hong Kong, Kepulauan Cayman dan lainnya.
Berdasarkan pengumuman resmi, bursa yang didirikan oleh Changpeng Zhao tersebut tidak akan lagi menawarkan perdagangan berjangka (futures) dan opsi di negeri Kangguru tersebut.
“Karena Binance terus-menerus mengevaluasi penawaran produk dan layanannya untuk mematuhi peraturan lokal, kami akan berhenti menawarkan produk-produk berikut kepada pengguna Australia yang ada: Futures, Options dan token ber-leverage,” ujar Binance dalam pengumumannya.
Putusan ini akan berlaku sejak 24 September, pukul 16.00 WIB.
Pengumuman tersebut juga menyatakan bahwa pengguna Australia yang ada akan memiliki waktu 90 hari untuk mengurangi dan menutup posisi mereka untuk produk ini.
Pengguna akan dapat menambah saldo margin untuk mencegah margin call dan likuidasi, tetapi mereka tidak akan dapat menambah atau membuka posisi baru.
Diakhir pengumuman dijelaskan, tujuan bursa adalah untuk menciptakan ekosistem yang berkelanjutan di sekitar teknologi blockchain dan aset digital.
Binance menyambut baik perkembangan kerangka peraturan industri karena hal itu memberikan peluang bagi para pemain pasar untuk memiliki kolaborasi yang lebih besar dengan regulator. Binance pun akan berkomitmen untuk bekerja secara konstruktif dalam pembuatan kebijakan yang berupaya memberi manfaat bagi setiap pengguna.
Investigasi CFTC
Tidak berhenti sampai di Australia, bursa utama tersebut juga saat ini sedang dalam investigasi otoritas AS.
Melalui CFTC, Binance sedang diselidiki atas dugaan praktek perdagangan orang dalam (insider). Komisi ini sedang menyelidiki apakah Binance atau stafnya memanfaatkan pelanggannya untuk menghasilkan keuntungan.
Binance belum secara resmi dituduh melakukan kesalahan dan masih belum jelas apakah penyelidikan akan mengarah pada tindakan resmi atau akan terhenti sampai dugaan saja.
Di sisi bursa, seorang juru bicara Binance mengatakan bahwa mereka memiliki kebijakan “tanpa toleransi” untuk perdagangan insider dan memastikan bahwa perusahaan mematuhi kode etik yang ketat untuk melindungi pelanggan dan industri kripto secara luas.
Pasar Kripto Tersungkur
Berita seputar Binance dengan Australia dan CFTC melengkapi “luka” yang sedang tertoreh di pasar kripto.
Awal pekan ini, pasar benar-benar terhantam dampak global dari prospek keruntuhan raksasa properti asal Tiongkok, Evergrande.
Sentimen ini telah menghantam pasar secara global, sehingga pasar kripto harus benar-benar kuat dalam menemukan pijakan untuk bangkit sekali lagi.
Kabar baiknya, para pengamat dan investor berpendapat bahwa ini adalah suatu hal yang masih wajar saat nilai pasar kripto terapresiasi dengan kencang.
Pada akhirnya, nilai pasar kripto akan kembali mengarah ke utara karena dukungan, minat dan adopsi yang jauh lebih kuat dibandingkan 2017 lalu. Mari kita saksikan. [st]