Bursa kripto terbesar di dunia, Binance, mengatakan bahwa intelijen yang diberikan oleh tim investigasinya membantu dalam penangkapan baru-baru ini terhadap anggota terkemuka dan dicari dari cabang kelompok teroris ISIS di Tajikistan dan Turki.
Pernyataan terbaru di situs web Binance mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan Bank Nasional Tajikistan dan perusahaan forensik kripto TRM untuk menjatuhkan kelompok tersebut.
Binance Mengaku Ikut Andil Dalam Penangkapan Kelompok ISIS
Kepala Kepatuhan Kejahatan Keuangan Binance, Tigran Gambaryan, mengatakan bahwa bursa kripto tersebut membantu mengidentifikasi alamat dompet kripto yang digunakan oleh anggota kelompok teroris untuk menerima sumbangan, dikutip dari Coinedition.
Pada umumnya, pihak teroris akan melakukan beberapa tahap untuk mengaburkan sumber alamat dan jejak yang ada.
Cara pertama, peretas akan mengirimkan aset kripto ke beberapa alamat. Kedua, aset akan dipindahkan keluar dan masuk berulang-ulang. Ketiga, aset tersebut akan dikirimkan ke bursa kripto seperti Binance dan lainnya, dikutip dari BlockchainMediaIndonesia.
Upaya pihak intelijen juga mencakup pemantauan aktivitas di grup saluran Telegram yang populer di kalangan teroris ISIS.
Untuk menguatkan klaimnya, Binance merujuk pada laporan dari media lokal, yang meliput penangkapan anggota ISIS yang dipublikasikan di Turki dan Tajikistan.
Begitu pula, seorang pejabat dari departemen pemantauan keuangan di bawah Bank Nasional Tajikistan juga menguatkan klaim tersebut.
Menurut pernyataan dalam kiriman tersebut, pejabat tersebut mengatakan bahwa intelijen Sukses menangkap anggota kunci ISKP yang telah menjadi target sejak lama.
Pejabat tersebut juga mengatakan bahwa meraka berharap untuk melanjutkan kerja sama yang erat terutama kepada industri kripto, termasuk Binance untuk memerangi aktivitas kriminal dan membangun ruang siber yang lebih aman.
Meskipun pernyataan Binance tidak menyebutkan mata uang kripto yang digunakan oleh para teroris, laporan dari Fortune mengatakan bahwa sumber yang familiar dengan penyelidikan mengatakan bahwa stablecoin USDT adalah pilihan populer di kalangan para teroris.
Binance mengklaim bahwa mereka meningkatkan dedikasi mereka dalam memerangi kejahatan keuangan pada tahun 2021 setelah mereka mempekerjakan Tigran Gambaryan.
Pejabat IRS bekas tersebut adalah salah satu yang pertama kali fokus pada kejahatan keuangan terkait kripto. Sejak itu, perusahaan mengatakan bahwa mereka telah memperluas tim mereka dan bekerja sama dengan pejabat pemerintah di seluruh dunia.
Seperti yang disebutkan dalam kiriman tersebut, Binance mengatakan bahwa mereka telah menanggapi lebih dari 47.000 permintaan penegakan hukum dalam tahun terakhir.
Permintaan-permintaan tersebut, katanya, bervariasi dari peretasan negara-negara hingga penyalahgunaan anak dan terorisme.
Perusahaan mengatakan bahwa biasanya mereka merespons permintaan-permintaan tersebut dalam tiga hari, yang katanya lebih cepat daripada lembaga keuangan tradisional mana pun. [az]