Binance Terima Rp43,74 Triliun BTC Sejak 11 Juli, Ada Apa?

Bursa kripto Binance mencatat arus masuk (inflow) Bitcoin (BTC) sebesar US$2,7 miliar, setara Rp43,74 triliun, sejak 11 Juli 2025, menandai perubahan signifikan dari tren sebelumnya yang didominasi oleh arus keluar (outflow).

Data ini, yang dibagikan oleh analis Darkfrost di CryptoQuant, menunjukkan pergeseran perilaku investor di tengah reli harga Bitcoin yang kini diperdagangkan di level US$118.064, turun tipis 0,13 persen dalam 24 jam terakhir.

Menurut laporan, sekitar 23.000 BTC dikirim ke Binance sejak 11 Juli, dengan puncak inflow terjadi pada 14–15 Juli.

Sebagian besar pergerakan ini dikaitkan dengan pemindahan 40.000 BTC dari dompet milik penambang era awal Bitcoin (Satoshi-era), yang secara keseluruhan telah memindahkan lebih dari 80.000 BTC dalam beberapa pekan terakhir. Peristiwa ini menarik perhatian pelaku pasar karena sifat langka dan historis dari aset tersebut.

BACA JUGA  Bitcoin Spot ETF, Orang Dalam BlackRock Bocorkan Jadwal Persetujuan

“Volume sebesar ini biasanya menimbulkan tekanan jual, namun sejauh ini pasar tetap stabil,” tulis analis Darkfost dalam laporannya.

Meskipun pergerakan besar seperti ini bisa berdampak negatif terhadap harga, sentimen pasar justru menunjukkan daya tahan yang kuat.

Pergerakan Dompet Bitcoin Kecil Menurun, Akumulasi Meningkat

Di tengah gelombang inflow tersebut, data on-chain dan indikator sentimen memberikan gambaran yang kompleks. Menurut platform analitik Santiment, rasio komentar bullish terhadap bearish di media sosial berada di level 1,03, angka yang menyamai puncak ketakutan (peak FUD) pada April lalu.

Sementara itu, indeks Fear & Greed tercatat di level 69 dari 100, turun dari 71 kemarin, namun masih lebih tinggi dibanding level netral 54 yang terlihat pada Juni saat terjadi ketegangan geopolitik global.

Perubahan perilaku investor juga terlihat dari distribusi kepemilikan BTC. Saat ini, sebanyak 37 persen pemegang Bitcoin memilih untuk menambah kepemilikan mereka di atas 10 BTC.

BACA JUGA  Penjelasan Bitcoin bagi yang Berusia 40 Tahun ke Atas

Di sisi lain, sekitar 37.000 dompet kecil dengan saldo kurang dari 10 BTC tercatat keluar dari pasar. Data ini mengindikasikan terjadinya konsolidasi aset ke tangan pemain besar, yang sering kali diasosiasikan dengan akumulasi jangka panjang.

Kendati demikian, muncul kekhawatiran mengenai keberlanjutan pendapatan para penambang.

Meski Bitcoin mencatat kenaikan 39 persen dalam 90 hari terakhir, pendapatan penambang dari biaya transaksi kini berada di bawah 1 persen dari total reward blok. Hal ini berpotensi mengganggu ekosistem penambangan dalam jangka menengah.

Level Kunci dan Sinyal Teknikal

Secara teknikal, harga Bitcoin menghadapi resistance kuat di level US$123.000 yang merupakan rekor tertinggi Juni 2025. Jika berhasil menembusnya, target selanjutnya mengarah ke zona Fibonacci extension antara US$129.800 hingga US$138.400.

Di sisi bawah, area support terdekat berada di US$117.200, yang merupakan level retracement 23,6 persen.

BACA JUGA  Perusahaan Properti Murano Siap Suntik US$500 Juta ke Bitcoin

Indikator momentum saat ini masih mendukung potensi kenaikan lanjutan. MACD menunjukkan crossover bullish dengan histogram positif di +525, sementara RSI 14-hari berada di level 65,65, mengindikasikan ruang kenaikan lebih lanjut sebelum memasuki wilayah overbought.

Dalam konteks ini, Binance tetap menjadi pusat pergerakan Bitcoin dalam skala besar. Likuiditas tinggi dan infrastruktur perdagangan yang mumpuni menjadikan platform ini sebagai pilihan utama bagi institusi maupun individu dengan volume tinggi.

Dengan pergerakan signifikan dari dompet bersejarah, inflow besar-besaran dan perubahan distribusi kepemilikan, dinamika pasar Bitcoin terus menampilkan kompleksitas yang layak dipantau ketat oleh investor dan analis. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait