Binance Umumkan Kontrak Perpetual NEIRO, Tapi Ada Skandal?

NEIRO, sebuah token meme yang berbasis di blockchain Solana dan Ethereum, kini menghadapi sorotan tajam akibat dugaan insider trading yang dilaporkan oleh platform analitik blockchain, Bubblemaps.

Temuan ini mengungkapkan adanya alokasi besar-besaran token kepada sekelompok kecil insider yang mengendalikan mayoritas pasokan token, dan taktik tersembunyi ini telah memicu kekhawatiran luas tentang manipulasi pasar.

Selain itu, Binance turut mengumumkan peluncuran kontrak perpetual NEIRO dengan leverage hingga 75 kali, meskipun perdagangan spot token ini belum diluncurkan.

Taktik Insider: 78 Persen Token Dikuasai Grup Tertentu

Bubblemaps mengungkapkan bahwa sebanyak 78 persen dari total pasokan NEIRO dialokasikan kepada sekelompok insider saat peluncuran token pada akhir Juli 2024.

Sekitar 80 alamat teridentifikasi memiliki sebagian besar token, yang kemudian disebar ke lebih dari 400 alamat dompet lain untuk menyembunyikan jejak dan memperkecil peluang deteksi aktivitas insider trading​.

Teknik distribusi ini digunakan untuk mengaburkan kendali mereka terhadap pasar dan menghindari perhatian berlebihan dari publik.

Namun, distribusi tersebut ternyata tidak sepenuhnya menghalangi investigasi yang dilakukan oleh Bubblemaps.

Menurut data mereka, insider yang mengendalikan token NEIRO telah menjual sekitar 11,7 persen dari total kepemilikan mereka, yang setara dengan nilai US$9 juta hingga akhir Agustus.

Meskipun sebagian besar token telah dijual, grup insider tersebut masih menguasai sekitar 66 persen pasokan NEIRO yang beredar di pasar​.

Binance dan Kontrak Perpetual NEIRO

Sementara skandal insider trading ini mencuat, Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, juga mengumumkan rencana peluncuran kontrak perpetual NEIROETH/USDT dengan leverage hingga 75 kali.

Langkah ini dinilai signifikan karena memungkinkan para trader untuk berspekulasi lebih agresif dengan margin lebih kecil, berpotensi menghasilkan keuntungan besar atau kerugian signifikan dalam waktu singkat.

Namun, Binance belum meluncurkan perdagangan spot NEIRO, yang berarti pengguna tidak dapat memperdagangkan token ini secara langsung di platform tersebut saat ini.

Pengumuman ini memunculkan pro dan kontra di kalangan komunitas kripto. Di satu sisi, kontrak perpetual menawarkan fleksibilitas dan peluang profit besar bagi para trader berpengalaman.

Namun, mengingat dugaan insidertrading yang masih belum terselesaikan, beberapa pihak mempertanyakan apakah keputusan Binance untuk meluncurkan kontrak perpetual tersebut akan semakin memicu volatilitas pasar.

Dampak pada Harga dan Kepemilikan Token

Harga NEIRO di pasar mengalami fluktuasi tajam sejak diluncurkan. Setelah mencapai harga puncak sebesar US$0,20, harga NEIRO kembali turun dan stabil di kisaran US$0,16 pada akhir Agustus 2024 dan kini, pada saat penulisan, di kisaran US$0,12.

Meskipun demikian, dengan kendali pasar yang begitu terkonsentrasi di tangan insider, harga token NEIRO dipandang rentan terhadap manipulasi lebih lanjut.

Tidak hanya itu, investigasi dari Lookonchain mengungkapkan bahwa salah satu developer NEIRO berhasil mencetak keuntungan besar.

Developer tersebut membeli 97,5 juta token NEIRO hanya dengan 3 SOL (sekitar US$552) dan kemudian menjual sebagian besar tokennya, menghasilkan keuntungan sebesar 15.508 SOL (sekitar US$2,85 juta)​.

Profit luar biasa ini menambah sorotan pada potensi adanya insider trading yang lebih luas, di mana sekelompok kecil pelaku pasar berpotensi mempengaruhi harga token untuk keuntungan pribadi mereka.

Di tengah isu yang beredar, komunitas kripto bereaksi dengan berbagai tanggapan. Sebagian besar merasa skeptis terhadap masa depan NEIRO, mengingat tingginya tingkat kontrol yang dimiliki insider terhadap token ini.

Skandal ini juga memicu diskusi lebih luas mengenai pentingnya transparansi dan regulasi yang lebih ketat dalam peluncuran token baru di pasar kripto​. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait