Nemo Qin, Analis Pasar Kripto dari eToro menyebutkan, Bitcoin akan melakukan retesting di harga psikologis-nya, yakni di US$9 ribu, seperti yang sebelumnya terjadi pada 30 Mei 2019 petang, US$9.067.
“Setelah strong break pada 27 Mei 2019 lalu, Bitcoin bergerak naik dan terkonsolidasi antara US$8.400-8.900. Pada 31 Mei 00:00 (GMT +8) Bitcoin berada di US$9 ribu sebagai resisten psikologisnya dengan nilai tertinggi mencapai US$9.073, lalu turun tajam hingga US$7.980. Namun demikian, kami melihat Bitcoin pulih pada hari yang sama, dengan capaian US$8.500 yang mencerminkan permintaan yang tinggi dari komunitas,” kata Qin melalui surat elektronik yang diterima Blockchainmedia hari ini.
Redaksi mencatat, berdasarkan pantauan di Binance.com, sejak naik ke US$9 ribu, itu Bitcoin sempat ambruk ke US$8.007 pada malam 30 Mei, lalu naik ke US$8.810 pada 2 Juni 2019 siang.
Qin menambahkan RSI Bitcoin saat ini berada di 57, di atas level netralnya. Sedangkan MACD terhadap Bitcoin berada di level positif. BTC/USD dengan MA20 dan MA50 berada di kisaran US$8.120 dan US$6.622.
“Hingga beberapa pekan mendatang, saya berpendapat Bitcoin mungkin terkonsolidasi di kisaran US$8.500-9.000 dan retesting level US$9 ribu. Trader dapat memantau support level US$8.500-8.000 dengan resisten mencapai US$9.000-9.350.
Selama 52 pekan terakhir, Bitcoin kian memantik perhatian warga dunia, karena kelas aset baru itu naik dari Rp45,4 juta menjadi Rp128,3 dengan perubahan lebih dari 184 persen. Sepanjang massa sejak tahun 2009, Bitcoin berada di puncak tertingginya di US$20 ribu, sekitar Rp286 juta pada pertengahan Desember 2017 silam. Tercatat return of investment (ROI) Bitcoin mencapai lebih dari 6 ribu persen! [red]