Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial El Salvador Rolando Castro mengatakan pihaknya sedang mengkaji kemungkinan gaji karyawan di negara tersebut dibayar dengan Bitcoin.
Ia menjelaskan, salah satu hal yang dikaji bersama dengan Kementerian Ekonomi dan Kementerian Keuangan adalah penerapan hukum Bitcoin yang disahkan pekan lalu dan akan diterapkan pada September mendatang.
“Soal gaji sedang dibicarakan dan dianalisa oleh Menteri Keuangan serta Menteri Ekonomi. Seiring waktu, akan ada rapat dengan kabinet pemerintah untuk menegaskan aspek moneter terkait aturan yang telah disahkan di Dewan Legislatif tetapi masih terlalu awal untuk menentukan kriteria,” jelas Castro.
Pada Senin (14/06/2021), presiden Bank Pembangunan Amerika Tengah (CABEI) Dante Mossi berkata atas permintaan badan eksekutif, pihaknya mengerjakan layanan penasihat bagi penerapan hukum Bitcoin yang menjadi El Salvador negara pertama di dunia yang menerima kripto sebagai uang sah.
Bankir tersebut menyatakan salah satu isu yang dihadapi adalah mereka belum menyewa spesialis, tetapi ia memperkirakan sudah ada kerjasama dengan otoritas dari Kementerian Keuangan serta Bank Cadangan Sentral (BCR).
“Isu mensahkan Bitcoin sangat inovatif sehingga saat Anda mencari pakar Bitcoin, ternyata tidak banyak di pasar. Kami membuat serangkaian kontak kepada mereka yang berhasil memasuki sektor ini,” jelas Mossi.
Isu Bitcoin di El Salvador masih mengundang keraguan sebab awalnya diketahui adopsi ini bersifat sukarela. Tetapi Presiden Nayib Bukele mengirim rancangan undang-undang yang menjadikannya mandat.
Menteri Castro menyebut ada sikap optimistis terhadap masa depan hukum Bitcoin dan dampaknya terhadap ekonomi yang diperkirakan akan positif.
Ia menduga penerapan hukum itu akan mendongkrak investasi dan menyerap tenaga kerja.
Isu Bitcoin akan berdampak bertahap yang tidak hanya melibatkan kebijakan moneter tetapi juga tenaga kerja, modernisasi yang berarti lebih banyak peluang bagi generasi muda di dunia digital. Hal tersebut dipersiapkan oleh Castro beserta timnya.
Sebelumnya IMF mengkritik langkah bersejarah El Salvador lewat perlemen, Bitcoin sebagai legal tender selain dolar AS itu.
IMF mengatakan ada dampak makro ekonomi dan hukum terkait undang-undang itu.
El Salvador sendiri diketahui sedang bernegosiasi dengan IMF terkait pinjaman lunak. [diario.elmundo.sv/ed]