Bitcoin Bakal Salip Emas! 48 Bulan Lagi Jadi Aset Nomor 1?

Pendiri MicroStrategy dan salah satu pendukung Bitcoin paling vokal, Michael Saylor,  baru-baru ini mengeluarkan pernyataan berani yang menggemparkan dunia keuangan. Dalam sebuah video dari Simply Bitcoin, ia mengklaim bahwa Bitcoin akan naik dari posisi ke-8 sebagai aset terbesar dunia ke posisi nomor satu hanya dalam waktu 48 bulan, lampaui emas.

“Bitcoin adalah kekuatan paling kuat di dunia saat ini. Dalam waktu empat tahun, aset ini akan menjadi yang terbesar, bahkan melampaui emas, saham dan real estat,” ujar Saylor.

Lebih lanjut, ia bahkan memperkirakan bahwa pada tahun 2045, satu Bitcoin akan bernilai US$13 juta. Jika prediksi ini benar, Bitcoin tidak hanya akan mendominasi pasar kripto tetapi juga menjadi tulang punggung sistem keuangan global.

Bitcoin Lampaui Emas: Pergeseran Kekayaan Terbesar dalam Sejarah

Bitcoin telah mengalami pertumbuhan pesat dengan rata-rata peningkatan 60 persen per tahun. Jika laju pertumbuhan ini melambat menjadi 20 persen per tahun, maka dalam 20 tahun ke depan, Bitcoin diprediksi memiliki kapitalisasi pasar mencapai US$280 triliun.

Menurut Saylor, perubahan ini akan menciptakan pergeseran kekayaan terbesar dalam sejarah manusia. Negara dan institusi yang mengadopsi Bitcoin akan semakin kaya dan berkuasa, sementara yang menolaknya akan semakin tertinggal.

Di sisi lain, tren ini juga didukung oleh peningkatan kepemilikan Bitcoin oleh berbagai pejabat tinggi di AS. Simply Bitcoin melaporkan bahwa beberapa anggota kabinet Donald Trump diketahui memiliki Bitcoin dalam jumlah besar, termasuk Robert F. Kennedy Jr. dan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent.

AS Mulai Membangun Cadangan Strategis Bitcoin

Lebih mengejutkan lagi, pemerintahan AS dilaporkan telah menandatangani perintah eksekutif untuk menciptakan Cadangan Bitcoin Strategis. Selain itu, Kongres juga sedang mempertimbangkan RUU untuk membeli satu juta Bitcoin sebagai langkah strategis dalam menghadapi perubahan ekonomi global.

Sementara itu, negara-negara lain juga mulai menyadari pentingnya Bitcoin dalam peta keuangan dunia. Perlombaan untuk mengakumulasi Bitcoin sebagai aset strategis pun telah dimulai, yang oleh banyak analis disebut sebagai Bitcoin Arms Race.

Respons Berbeda dari Uni Eropa

Di sisi lain, Uni Eropa tampaknya mengambil langkah yang bertolak belakang dengan AS. Ursula von der Leyen, Presiden Komisi Eropa, mengumumkan rencana kontroversial untuk menggunakan tabungan pribadi warga guna mendanai proyek-proyek ekonomi dan pengembangan mata uang digital bank sentral (CBDC).

Langkah ini mendapat kritik keras karena dianggap sebagai pencurian uang rakyat. Banyak yang melihat kebijakan ini sebagai upaya untuk mengontrol sistem keuangan lebih ketat, sementara Bitcoin justru menawarkan kebebasan finansial bagi individu.

Masa Depan Bitcoin: Apakah Dunia Siap?

Seiring dengan meningkatnya adopsi Bitcoin oleh pemerintah dan institusi keuangan, dunia sedang menuju era yang disebut sebagai hiperbitcoinisasi, di mana Bitcoin akan menjadi mata uang utama dalam ekonomi global.

Namun, pertanyaannya sekarang adalah: apakah dunia siap untuk perubahan besar ini? Dengan kebijakan yang berbeda di berbagai negara, masa depan Bitcoin masih penuh dengan tantangan.

Yang jelas, pergerakan besar sedang terjadi, dan siapa yang lebih cepat mengadopsi Bitcoin, kemungkinan besar akan menjadi pemenang dalam era keuangan baru ini. Seperti yang dikatakan Saylor, setiap Bitcoin yang tidak Anda beli hari ini, akan bernilai US$13 juta di masa depan. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait