Pagi hari ini, 6 November 2020, Bitcoin berhasil menclok di titik tertinggi baru lagi untuk tahun ini, yakni Rp229 juta per BTC. Bos bursa aset kripto Triv, Gabriel Rey mengatakan Raja Aset Kripto bisa menembus US$17 ribu (Rp240 juta) pada akhir tahun ini, sebagai momen tepat ambil profit.
Tepat pukul 08:12 WIB hari ini, secara global Bitcoin berhasil menapaki harga tertinggi baru tahun ini, yakni US$15.959 per BTC (Rp226 juta). Secara year-to-date, Bitcoin mampu menanjak lebih dari 100 persen.
Terpantau di Tpro.co.id dan Triv.co.id, harga tertinggi dalam rupiah sekitar Rp229 juta per BTC dalam 24 jam terakhir.
“Menurut saya penguatan luar biasa ini dipengaruhi oleh faktor global, khususnya pemilihan presiden Amerika Serikat. Investor semakin tenang karena gridlock yang terjadi, sehingga kepercayaan pada pasar meningkat. Lagipula sebelumnya The Fed mengumumkan tidak akan menaikkan suku bunga. Ini sesuai prakiraan pasar, sehingga investor tetap harus mencari aset untuk memarkir uangnya,” kata Rey.
Menurut Rey lagi, publik melihat Joe Biden kemungkinan besar terpilih sebagai presiden dan senat akan dikuasai oleh partai Republik (oposisi).
“Inilah yang mungkin penyebab munculnya gridlock alias kebuntuan komunikasi politik di AS, yang tidak pernah terjadi sejak 1990. Presiden tidak akan bisa mengambil keputusan besar atau mengubah sesuatu, sehingga investor yakin tidak akan ada perubahan apapun pada market, terutama terkait stimulus,” jelasnya.
Khusus di pasar berjangka, Rey menyarankan para trader untuk tidak “short” dalam momentum ini, karena tidak mungkin bagi retail untuk melawan uang stimulus dari The Fed.
“Kemudian secara teknikal, hingga akhir tahun ini posisi yang tepat untuk take profit adalah di kisaran US$16.500-17.000 per BTC. Dan tentu saja ada kemungkinan koreksi ke US$12.000 setelah mencapai titik tersebut. Bagi para investor Bitcoin diingatkan kembali bahwa tidak ada salahnya mengambil profit, karena tidak akan ada aset yang terus naik tanpa koreksi,” pungkasnya [red]