IKLAN

Bitcoin (BTC) Curian Rp35,7 Triliun Terpantau “Bergerak”, Gertak Sambal Whale?

Menurut akun analisa blockchain Whale Alerts, sebagian Bitcoin (BTC) tidak aktif hasil curian dari peretasan bursa kripto Bitfinex pada tahun 2016 telah berpindah dari dompet peretas ke dompet anonim pada Selasa (02/02/2022).

Duapuluh transaksi yang melibatkan BTC curian itu diberi tanda. Total 64.641 BTC senilai US$2,5 milyar atau Rp35,7 trilyun saat ini dipindahkan. Nilai ini lebih dari setengah total yang dicuri oleh para peretas, yaitu sekitar 120 ribu BTC.

Transaksi terbesar dideteksi bernilai 10 ribu BTC setara US$383 juta, sementara transaksi lain mencapai nilai terkecil 0,29 BTC. Alamat dompet yang menerima BTC bernoda ini menyimpan sebanyak 94.643 BTC setara US$3,6 milyar.

Walau sulit menentukan niat pemindahan BTC tersebut oleh para peretas, sejumlah pihak menduga hal itu dilakukan untuk menakut-nakuti investor agar menjual BTC.

BACA JUGA  Harga BTC Bersiap Menuju US$40 Ribu, Kapan?

Pada tahun 2021, peretas memindahkan Bitcoin curian sebanyak 10 ribu BTC. Saat itu, akun Twitter bernama Alistair Milne berkata sebab para peretas tidak bisa mencairkan BTC itu, mereka beralih strategi menggerakkan BTC sebagai gertakan untuk menyebabkan panik di pasar aset kripto.

Para peretas tidak bisa menjual BTC curian, tetapi mereka bisa menakut-nakuti investor untuk menjual dalam kepanikan dan meraih untung dari posisi short.

Pada tahun 2019, sebagian Bitcoin curian dikembalikan ke bursa Bitfinex dengan bantuan pihak berwenang AS. Di tahun yang sama, penahanan terkait peretasan itu terjadi di Israel ketika AS melacak pergerakan dana curian senilai US$1,5 juta.

Otoritas AS berhasil mengembalikan aset senilai US$104 ribu kepada Bitfinex. Saat itu, aset yang dipulihkan berupa 27,7 BTC.

Saat peretasan terjadi, Bitfinex menghitung kerugian dari semua rekening dan memberikan token BFX untuk setiap dolar kepada korban peretasan.

BACA JUGA  Mantan Pendiri Paypal Jual Aset Bitcoin, Cetak Untung Investasi Setara Rp27,2 Triliun

Token ini dapat ditebus untuk mendapat saham Bitfinex. Nasabah yang memilih menerima saham juga mendapat token hak pemulihan disusul dengan pemusnahan token BFX terkait.

Setahun kemudian, Bitfinex menawarkan imbalan sebesar US$400 juta bagi siapapun yang dapat memberikan informasi terkait pemulihan kripto curian tersebut. Bitfinex berkata, imbalan itu dihitung sebagai biaya mendapatkan kembali aset yang tercuri. [cointelegraph.com/ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait