Presiden Bank Sentral El Salvador, Douglas Rodriguez berpendapat, Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah bukan halangan bagi negeri itu untuk mendapatkan pinjaman dari IMF. Dia justru yakin itu jadi alat negosiasi efektif.
Disebutkan bahwa IMF mungkin menggelontorkan dana pinjaman sebesar US$1,3 milyar, usai tenggat waktu evaluasi IMF pada bulan depan.
Sebelumnya, beberapa pekan setelah parlemen El Salvador menyetujui rancangan undang-undang Bitcoin sebagai legal tender, IMF langsung bereaksi keras, bahwa keputusan itu akan mengganggu stabilitas ekonomi negeri Amerika Latin itu.
Hal itu bersamaan dengan upaya negosiasi Bukele dengan IMF, agar lembaga pemberi pinjaman dunia itu meloloskan permintaan utang baru untuk menstimulasi ekonomi El Salvador.
Rodriguez mengakui penerapan Bitcoin sebagai alat pembayaran selain dolar AS, tidak mengurangi reputasi negara itu untuk mendapatkan dana dari IMF.
Ia justru yakin Bitcoin bisa berkontribusi hingga 9 persen bagi pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang pada tahun ini juga.
“Kami tidak melihat risiko apa pun terkait Bitcoin sebagai alat pembayaran. Justru itu bagus untuk sistem keuangan yang lebih inklusif,” katanya, dilansir dari Bloomberg, Selasa (19/10/2021)
Selain IMF yang mengkritik Bitcoin sebagai legal tender, ada pula Moody’s Investors Service, termasuk JPMorgan Chase & Co.
Bagi kedua perusahaan berpengaruh itu, Bitcoin akan menghalangi El Salvador mendapatkan dana dari IMF.
Lewat dompet kripto Chivo, El Salvador sebenarnya tidak menggunakan blockchain Bitcoin (Layer 1) secara langsung untuk setiap transaksi BTC. Chivo menerapkan Layer 2, yakni Lightning Network yang disematkan di atas blockchain Bitcoin.
Cara itu akan lebih menghemat biaya dan waktu, karena BTC ditransfer mendekati instan dengan biaya hampir nol rupiah.
Ini jauh berbeda dengan menggunakan blockchain Bitcoin secara langsung, di mana transaksi paling cepat adalah 10 menit.
Sistem Chivo memastikan pengguna bisa menukar BTC secara langsung menjadi dolar AS ataupun sebaliknya.
Keunggulan sistem pembayaran seperti ini praktis mengguncang sistem pembayaran konvensional, misalnya bank ataupun Western Union, khususnya untuk pembayaran antar negara.
Namun demikian, geliat BTC sebagai alat pembayaran, justru mendorong Western Union di El Salvador menawarkan biaya transfer yang gratis, sebuah upaya adaptasi. [ps]