Bitcoin Cetak ATH Baru di US$125.559, Apa Selanjutnya?

Banner IUX

Pada Minggu siang (05/10/2025), Bitcoin kembali menorehkan rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) di kisaran US$125.559. Lonjakan ini terjadi setelah sepanjang September BTC sempat bergerak sideways tanpa arah yang jelas.

Uptober Membara, BTC Diuntungkan Gejolak Ekonomi

Kenaikan harga Bitcoin yang menorehkan ATH baru jelas bukan kebetulan. Sejak awal Oktober, pasar sudah dipenuhi optimisme karena periode ini dikenal luas sebagai “Uptober”. Julukan tersebut lahir dari sejarah panjang di mana bulan Oktober kerap menjadi pemicu reli besar.

Secara historis, Oktober tercatat sebagai bulan dengan rata-rata return lebih dari 20 persen. Tak heran, banyak investor mengantisipasi momentum ini sebagai awal dari tren bullish yang berlanjut hingga akhir tahun. Sentimen musiman inilah yang kini kembali memanaskan pasar.

Namun, faktor makroekonomi juga tak bisa diabaikan. AS menghadapi government shutdown untuk pertama kalinya sejak 2018, setelah kebuntuan politik antara Partai Republik dan Demokrat terkait pendanaan federal. Kondisi ini menambah ketidakpastian dan mendorong investor mencari aset alternatif seperti BTC dan emas.

Shutdown AS dan Uptober Bawa Harga Bitcoin Melesat

Di sisi lain, data ekonomi terbaru semakin menegaskan pelemahan di AS. Indeks PMI turun ke level 50 dari sebelumnya 52, menandakan aktivitas ekonomi yang melambat. Pelemahan ini memperkuat narasi bahwa BTC bisa menjadi “safe haven” di tengah gejolak ekonomi.

BACA JUGA:  Bank Kripto di Rusia? Solusi Baru Lawan Penipuan dan Dukung Miner

Kombinasi sentimen musiman Uptober dan juga ketidakpastian makro membuat Bitcoin semakin menarik di mata investor, yang pada akhirnya mendorong terjadinya pembelian besar-besaran.

Rally Belum Usai, Bitcoin Bisa Sentuh US$200.000

ATH baru diangka US$125.559 yang dicapai BTC baru permulaan. Sejarah menunjukkan momentum bullish kerap bertahan hingga akhir tahun. Standard Chartered bahkan memproyeksikan harga Bitcoin bisa menembus US$200.000 dalam jangka menengah.

Mengutip laporan Decrypt pada Jumat (03/10/2025), Geoffrey Kendrick, Global Head of Digital Assets Research Standard Chartered, menyebutkan bahwa Bitcoin berpotensi kembali mencetak ATH baru dalam waktu dekat.

Menurutnya, target awal kenaikan BTC berada di kisaran US$135.000, didukung derasnya aliran dana ke ETF kripto serta ketidakpastian politik akibat government shutdown di AS.

Hingga kini, inflow ke Bitcoin Spot ETF telah mendekati US$50 miliar. Dengan korelasi BTC yang semakin kuat terhadap risiko makro AS, termasuk obligasi, serta potensi tambahan dana puluhan miliar dolar, harga Bitcoin dipandang berpeluang melesat lebih tinggi.

BACA JUGA:  Warner Bros Seret Midjourney ke Meja Hijau Soal Karakter

“Saya memperkirakan akan ada tambahan sekitar US$20 miliar lagi ke Bitcoin ETF hingga akhir tahun—angka yang bisa membuat proyeksi saya sebesar US$200.000 di akhir tahun menjadi mungkin,” jelasnya.

Uptober 2025: Harapan Baru Bitcoin Usai Red September

Dengan kombinasi sentimen Uptober, ketidakpastian makroekonomi, dan aliran modal institusi yang meningkat, momentum bullish Bitcoin diperkirakan akan berlanjut. Investor pun tetap waspada sekaligus optimistis, karena peluang BTC menembus level baru hingga akhir tahun semakin nyata. [dp]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait