Bitcoin akhirnya mencetak rekor terbaru, US$75 ribu pada hari ini, Rabu (6/11/2024) pukul 10.08 WIB. Bagaimana selanjutnya, sanggup menanjak ke US$90 ribu di November? Investor juga patut mewaspadai koreksi di Desember.
Kripto nomor satu sedunia, Bitcoin (BTC) menorehkan harga tertinggi baru lagi alias all-time-high (ATH) pada Rabu pagi. Terpantau pada pukul 10.56 WIB, harga BTC terpantau berada di kisaran US$74.200 usai menyentuh level rendah lokal di kisaran US$73.500 pada pukul 10.24 WIB dan mencoba mencetak ketinggian baru lagi.
Ini bisa jadi mencerminkan permintaan tinggi dari pasar terhadap aset digital ini yang diduga turut dipengaruhi oleh narasi kental bahwa Donald Trump akan menang dan bisa lebih memberikan “rasa keadilan” bagi industri kripto di AS.
Di situs Polymarket, pasar menilai Trump akan menang besar atas rivalnya Kamala Harris. Tampak pasar bertaruh dengan peluang kemenangan sebesar 97,2 persen untuk Trump dan hanya 2,9 persen untuk Harris.
Data terkini dari quick count versi CNN, Trump unggul jauh sebesar 246 dibandingkan dengan Harris, hanya 187. Diperlukan angka 270 bagi Trump untuk menang, berdasarkan cara hitung cepat media AS itu.
Dalam sejumlah kampanyenya, Trump beberapa kali berjanji akan mencopot Gary Gensler dari jabatannya sebagai Ketua SEC jika ia kelak terpilih, karena mantan dosen MIT itu dinilai terlalu berlebihan mengatur industri kripto AS.
Sejumlah pengamat sebelumnya memperkirakan bahwa perdagangan Bitcoin akan berfluktuasi hingga pemenang pemilihan diumumkan. Jika Wakil Presiden Kamala Harris menang, harga Bitcoin diperkirakan akan mengalami penurunan, sementara kemenangan Trump diharapkan dapat meningkatkan harga.
“Pemilihan ini memiliki pengaruh besar terhadap pasar crypto. Jika Trump menang, saya percaya kita akan melihat rekor tertinggi baru,” kata Kepala riset di Bitwise Asset Management, dikutip dari CNBC Internasional.
Bagaimana Arah Berikutnya?
Secara teknikal pada time frame harian, berdasarkan indikator Fib Retracement, BTC yang sudah menembus zona US$75 ribu, bisa jadi akan terus mencetak ketinggian baru atau terkoreksi sementara terlebih dahulu.
Terpantau di Polymarket, beberapa pengguna bertaruh (sebanyak 21 persen) bahwa harga BTC dapat menyentuh US$90 ribu pada November 2024.
Adapun yang berharap masuk ke US$75 ribu sebagai taruhan harga di November ada sebanyak 99 persen. Polymarket merupakan situs taruhan popular terhadap sejumlah fenomena sosial termasuk harga kripto dan BTC. Situs ini dinilai cukup menggambarkan apa yang ada di benak publik.
Kurang dari satu hari sebelumnya, analis popular di TradingView, CobraVanguard mengungkapkan ada reli cukup besar usai harga berada di atas pola falling wedge.
Kala itu ia memaparkan BTC dapat berada sedikit di atas US$71 ribu. Namun yang terjadi hari ini, jauh di atas ekspektasi.
Masih secara teknikal, pasar sepertinya akan menyasar ke sejumlah angka psikologis. Dalam hal ini usai BTC menyentuh US$75 ribu, maka level psikologis terdekat adalah US$80-85 ribu. Namun ini, tentu saja adalah tembok tebal, karena merupakan wilayah yang belum terpetakan sebelumnya. Berikutnya, jika mampu di atas US$85 ribu, maka level besar US$100 ribu dapat tercipta di masa mendatang.
Sebelumnya, Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur meyakini bahwa Bitcoin akan mencetak ATH baru sebelum akhir bulan ini, karena momentumnya sangat positif dan berasaskan formasi teknikal “cup and handle” sebagai sinyal bullish klasik yang mendukung kenaikan harga.
“Jika momentum ini terus berlanjut, sasaran ATH di atas US$75.000 sangat mungkin tercapai sebelum bulan ini berakhir,” katanya.
Pada September, analis Bernstein memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan melonjak hingga US$90.000 tahun ini jika Trump lolos. Tetapi akan turun hingga US$30.000 jika Harris terpilih. Sejak itu, mereka mengubah pendapat mereka dan memperkirakan harga akan mencapai US$200.000 pada akhir tahun 2025 .
Beberapa waktu lalu, Standard Chartered berpendapat, Bitcoin dapat terdorong ke US$125.000 pada akhir tahun.
Bank Inggris itu mengatakan bahwa jika Partai Republik memenangkan Senat, DPR, dan Gedung Putih, akan lebih mudah bagi industri aset digital untuk meloloskan undang-undang baru yang menguntungkan.
“Dalam skenario Harris, kami masih berpikir BTC dapat mengakhiri tahun di sekitar US$75.000,” tulis Geoff Kendrick, Kepala Penelitian Aset Digital Standard Chartered, Jumat lalu, terkait jika Kamala Harris menjadi presiden berikutnya.
Namun demikian ia yakin, hasil pemilu AS pada 5 November 2024 tidak lagi penting, karena bagaimanapun Bitcoin sedang “to the moon“.
Waspada Potensi Koreksi Bitcoin di Desember
Namun ditilik secara historis, harga Bitcoin pada Desember cenderung lebih rendah dibandingkan November. Di bulan ke-11 itu, return harga Bitcoin memang rata-rata tertinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Data dari Coinglass terungkap, return rata-rata harga Bitcoin pada November mencapai 43,4 persen.
Sedangkan pada Desember mencapai 5,45 persen. Ini menyiratkan akan adanya adanya koreksi, jika sejarah adalah panduan. [ps]