Bitcoin Dianggap Tumor di Tengah Sistem Ekonomi yang Rusak

Guru manajemen risiko Nasim Taleb telah menyorot Bitcoin, yang ia anggap sebagai tumor di tengah sistem ekonomi yang rusak.

Berdasarkan laporan Crypto News, Penulis dari buku keuangan popular “The Black Swan” tersebut menganggap kehadiran tumor seperti Bitcoin (BTC) disebabkan oleh kebijakan moneter yang tidak kompeten. Pasar properti pun juga ia anggap sebagai tumor.

Bank sentral AS (the Fed) yang telah lama mempertahankan suku bunga nol telah merusak sistem ekonomi, yang pada akhirnya menciptakan gelembung seperti Bitcoin.

Menurutnya, langkah buruk the Fed telah menciptakan dana lindung nilai yang seharusnya tidak ada, tetapi telah ada selama 15 tahun.

“Kebijakan moneter uang mudah telah membuat seluruh generasi investor tidak menyadari efek resesi, sebuah fenomena yang kali terakhir terjadi pada 1980-an,” tambah Taleb.

Ia pun menilai, peluang resesi kini telah perlahan bangkit sejak the Fed mencoba melawan inflasi, menaikkan suku bunga secara konsisten.

Taleb juga memperkirakan bank sentral AS akan terus menaikkan suku bunga ke kisaran tiga hingga empat persen, sampai itu dianggap menjadi “kehidupan ekonomi yang normal.”

Sebelumnya, Taleb juga telah mengkritik Bitcoin, menyebutnya sebagai “penyakit menular” dan “produk usang bersuku bunga rendah,” yang sejatinya bernilai nol.

Memang, di masa lalu harga Bitcoin cenderung terdepresiasi saat bank sentral AS menaikkan suku bunga.

Tetapi perlu digarisbawahi bahwa, di whitepaper-nya, Bitcoin memang hadir karena dorongan sistem ekonomi yang rusak dan gagal pasca runtuhnya pasar global di tahun 2008.

Kerangka Regulasi Aset Digital 

Di sisi lain, saat ini Pemerintah AS telah menghadirkan kerangka regulasi untuk mengatur Bitcoin dan aset kripto lainnya di AS, yang berdasar pada perintah eksklusif Presiden AS, Joe Biden.

Bitcoin Magazine melaporkan bahwa kerangka regulasi tersebut akan berfokus pada privasi dan perlindungan konsumen, penggunaan energi (penambangan kripto), serta plus minus dari mata uang digital bank sentral (CBDC).

Pemerintah akan mulai melakukan penelitian untuk memperkuat kerangka tersebut, dengan menugaskan SEC AS dan CFTC untuk melakukan penyelidikan secara agresif. [st]

 

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait