Bitcoin mungkin bisa bertahan di atas US$9.000 lagi, namum indikator teknis menunjukkan level lebih tinggi berikutnya mungkin lebih sulit dicapai. Bahkan ketika Bitcoin Halving III dimulai sejak 12 Mei 2020 lalu, Bitcoin enggan bertahan di atas US$10 ribu, walaupun penguatannya sempat mencapai 17 persen. Mengapa?
Yang pasti, level US$10 ribu itu adalah resistensi, kembali ke Oktober 2019 lalu. Memang pada Kamis lalu sempat diterobos, tetapi dengan cepat lalu menurun.
Selain itu, indikator MACD menunjukkan adanya divergensi positif terkecil sejak dimulainya tren naik Bitcoin. itu mencerminkan bahwa tren bullish perlu support lebih kuat untuk menembus US$10 ribu.
“Saya tidak berpikir penguatan berakhir di US$10 ribu. Ingatlah, puncak sebelumnya di sekitar US$10.500 dapat memberikan beberapa perlawanan di sisi atas. Tetapi uji nyata berikutnya akan menjadi US$11.000,” kata Craig Erlam, Analis Senior di Oanda, dilansir dari Bloomberg.
Narasi utama saat ini, “sejarah akan berulang kembali” berharap lonjakan tinggi ribuan persen harga Bitcoin sama seperti dua Halving sebelumnya, 2012 dan 2016.
Namun Tim Hayes, Kepala Ahli Strategi Investasi di Ned Davis Research, tak setuju sepenuhnya. Katanya, kemungkinan Bitcoin bisa lebih besar, tetapi tidak dengan pola seperti pada Halving sebelumnya.
“Saya melihat, kita tidak akan melihat Bitcoin kembali ke posisi tertinggi baru dalam waktu dekat. Emas, justru jadi alternatif yang lebih stabil,” katanya. [Bloomberg/red]
