Pergerakan harga Bitcoin dalam sepekan terakhir terlihat semakin melemah. Setelah sempat mencetak ATH baru di level US$124.000, harga kembali tertekan pasca rilis data PPI pada pertengahan Agustus dan terus mengalami penurunan hingga saat ini.
Saat ini, harga BTC diperdagangkan di kisaran US$112.000–US$110.000. Yang menjadi sorotan utama bukan hanya pelemahan harga, melainkan juga derasnya arus dana keluar dari Bitcoin Spot ETF.
Di tengah ketidakpastian pasar Bitcoin dan narasi tentang dimulainya altcoin season 2025, presale proyek Layer Brett berhasil mencuri perhatian lewat meningkatnya popularitas serta minat dari investor kripto.
Outflow Bitcoin ETF Kian Membengkak
Arus keluar dana dari Bitcoin ETF terus berlanjut dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data SoSoValue, tercatat outflow beruntun selama enam hari, dengan puncak terjadi pada 19 Agustus yang mencapai lebih dari US$523 juta.
Secara akumulasi, periode 15–22 Agustus mencatat total arus keluar sekitar US$1,1 miliar. Angka ini menjadi salah satu rekor outflow terbesar yang pernah terjadi sejak Juni lalu, menandakan tekanan signifikan pada produk investasi berbasis Bitcoin.

Tren outflow memperlihatkan bahwa sentimen investor terhadap Bitcoin ETF masih cenderung negatif di tengah kondisi pasar yang penuh ketidakpastian. Jika berlanjut, tekanan ini berpotensi semakin menekan pergerakan harga BTC dalam jangka pendek.
Rotasi Bitcoin ke Altcoin, Pertanda Awal Altseason?
Tingginya outflow dari Bitcoin ETF dan melemahnya harga BTC mulai memberikan sinyal jelas bahwa rotasi dana ke altcoin semakin nyata. Kondisi ini dipertegas dengan turunnya dominasi pasar Bitcoin yang kembali merosot di bawah 60 persen.
Data dari TradingView menunjukkan dominasi BTC saat ini berada di level 58 persen, jauh lebih rendah dibandingkan beberapa bulan lalu ketika sempat menembus 65 persen. Penurunan ini menjadi salah satu indikator klasik yang sering dikaitkan dengan awal mula altseason.
Selain itu, Altcoin Season Index di CoinMarketCap juga menguat. Saat ini indeks tersebut menunjukkan nilai 45, mendekati batas menuju altseason. Salah satu konfirmasi terkuat datang dari Ethereum yang mencetak ATH baru di US$4.957, menjadi penanda pergeseran tren.

Rotasi ini menunjukkan bahwa investor mulai mencari peluang di luar Bitcoin, dengan menaruh perhatian lebih pada aset kripto alternatif. ETH menjadi contoh utama, namun reli di beberapa altcoin lain juga mulai terbentuk dan menarik minat, salah satunya Layer Brett (LBRETT).
Layer Brett, Inovasi Layer-2 yang Curi Perhatian Pasar
Di tengah sorotan altcoin besar seperti Ethereum, Dogecoin, dan XRP pada altcoin season kali ini, muncul proyek baru yang menarik perhatian, yaitu Layer Brett (LBRETT). Proyek ini hadir sebagai solusi Layer-2 dengan fokus pada skalabilitas tinggi dan efisiensi jaringan.
“Layer Brett menghubungkan ekosistem dengan mudah, memungkinkan setiap pengguna memindahkan aset dengan cepat dan aman lintas rantai. Layer Brett adalah gerbang menuju masa depan,” sebagaimana tercantum pada situs resminya.

Tak hanya itu, ekosistem LBRETT juga menawarkan peluang untuk memperoleh imbalan lebih besar melalui mekanisme staking. Fitur ini didukung oleh efisiensi skalabilitas Layer-2 yang memungkinkan pengguna memaksimalkan potensi keuntungan.
Dengan berbagai inovasi dan tawaran yang dihadirkan, Layer Brett kini dipandang sebagai salah satu altcoin prospektif yang dilirik investor, terutama di tengah rotasi pasar dari Bitcoin menuju altcoin.
Presale LBRETT Disambut Meriah Komunitas
Presale Layer Brett juga mendapat sambutan positif. Hingga kini, dana yang terkumpul telah mencapai US$1,42 juta dan terus meningkat. Harga token juga mengalami penyesuaian dari US$0,005 menjadi US$0,0053, mencerminkan adanya minat yang cukup kuat dari komunitas.
Fase presale LBRETT menunjukkan perkembangan yang menarik. Sejak awal pra-penjualan, harga token telah naik dari US$0,004 menjadi US$0,005, sejalan dengan daya tarik teknologi yang ditawarkan proyek ini.
Presale Token Baru, LBRETT, Proyek Blockchain Layer-2 Bertema Meme Coin
Dengan kondisi pasar kripto yang mulai memasuki fase rotasi aset dari Bitcoin ke altcoin, LBRETT pun muncul sebagai salah satu altcoin yang memang dilirik berdasarkan data presale besar itu, sejajar dengan beberapa proyek besar lainnya. [dp]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.