Berdasarkan laporan dari Bloomberg pada 10 Maret 2025, Singapore Exchange Ltd. berencana meluncurkan Bitcoin futures pada paruh kedua tahun 2025, sebuah langkah yang semakin menegaskan masuknya bursa tradisional ke dalam pasar derivatif kripto.
Dalam pernyataan yang disampaikan melalui email, juru bicara SGX mengonfirmasi bahwa opsi perdagangan Bitcoin perpetual futures akan secara eksklusif ditargetkan untuk klien institusional dan investor profesional yang memenuhi kriteria tertentu.
“Perusahaan akan secara ketat menargetkan klien institusional dan investor profesional, sementara pelanggan ritel dilarang memperdagangkan instrumen tersebut,” jelas laporan tersebut.
Langkah ini mencerminkan tren yang semakin berkembang, di mana exchange yang sudah mapan mulai memperluas cakupan mereka ke kontrak berjangka Bitcoin untuk memenuhi permintaan investor institusional dan ritel.
Menurut pihak SGX, upaya tersebut bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara pasar keuangan tradisional dan cryptocurrency serta memberikan opsi trading yang lebih luas bagi para penggunanya.
“SGX berharap dapat berperan sebagai jembatan antara pasar keuangan yang teregulasi dan dunia perdagangan kripto yang bebas. Perusahaan meyakini bahwa penawarannya akan secara signifikan memperluas akses pasar institusional,” ujar juru bicara SGX.
Apa Itu Perpetual Trading Kripto? Ini Pengertian dan Cara Kerjanya!
Sampai saat ini, opsi perdagangan Bitcoin perpetual futures yang direncanakan oleh SGX masih menunggu persetujuan dari Monetary Authority of Singapore (MAS) sebelum dapat resmi diluncurkan ke pasar.
Jika disetujui, produk tersebut akan menawarkan alternatif yang lebih terpercaya bagi para pelaku pasar dalam memperdagangkan kontrak berjangka Bitcoin, didukung oleh peringkat kredit Aa2 dari Moody’s yang dimiliki oleh SGX.
Sementara itu, upaya memperkenalkan Bitcoin futures tidak hanya dilakukan oleh SGX. Seminggu sebelumnya, pada 4 Maret 2025, Bloomberg melaporkan bahwa di Jepang, Osaka Dojima Exchange juga tengah mengupayakan persetujuan untuk meluncurkan Bitcoin futures.
“Jika persetujuan diterima dari Financial Services Agency, perusahaan berencana untuk memulai perdagangan Bitcoin futures dalam denominasi yen paling cepat pada tahun fiskal 2025,” sebagaimana tercantum pada laporan tersebut.
Jika disetujui, bursa ini bisa menjadi salah satu bursa tradisional pertama di kawasan Asia yang menangani kontrak berjangka Bitcoin dan memberikan akses trading futures yang lebih luas kepada para penggunanya.
Hal ini menandai perubahan signifikan dalam pendekatan bursa konvensional terhadap aset digital, terutama di kawasan yang sebelumnya memiliki regulasi ketat terkait perdagangan mata uang kripto.
Langkah SGX dalam menawarkan opsi perdagangan Bitcoin perpetual futures dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan global terhadap eksposur aset digital, terutama setelah kebijakan pro-kripto yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Dengan regulasi yang semakin matang dan minat investor yang terus meningkat, peluncuran Bitcoin futures oleh SGX dan berbagai exchange lainnya dapat menjadi katalis bagi adopsi yang lebih luas terhadap instrumen derivatif kripto di kawasan Asia. [dp]