Bitcoin Halving April 2024 Segera Tiba, Bagaimana Nasib Harga BTC?

Bitcoin Halving April 2024 segera tiba, tetapi tak sedikit pihak yang penasaran bagaimana nasib harga BTC. Berikut paparan Luno Indonesia.

Bitcoin Halving April 2024 yang merupakan Halving ke-4, diperkirakan akan jatuh pada Sabtu, 20 April 2024, berdasarkan data terkini dari Coinmarketcap.com.

Halving adalah peristiwa yang terjadi sekitar setiap empat tahun (per 210.000 block transaksi), di mana jumlah hadiah atau imbalan bagi para penambang Bitcoin berkurang setengahnya. Pada Bitcoin Halving April 2024 ini akan terjadi di block ke-840.000.

Ini berarti bahwa jumlah unit Bitcoin yang diberikan kepada penambang untuk menyelesaikan block baru di blockchain Bitcoin berkurang separuhnya. Ingat, periode waktu antar block adalah rata-rata 10 menit.

Hal ini dilakukan untuk mengendalikan pasokan (supply) Bitcoin secara bertahap dan mengatur inflasi.

Dengan mengurangi jumlah Bitcoin yang dihasilkan, halving juga bisa mempengaruhi harga Bitcoin, karena penawaran baru menjadi lebih sedikit, sementara permintaan tetap tinggi atau bahkan bertambah.

Khusus bagi para penambang yang melakukan validasi transaksi di blockchain, halving kali ini akan mengurangi imbalan yang dapat mereka peroleh dari saat ini sebesar 6,25 BTC per block menjadi 3,125 BTC per block. Dengan berkurangnya imbalan kepada penambang, berarti pasokan yang beredar juga akan semakin sedikit.

Bitcoin Halving April 2024 Dinilai Berbeda

Secara historis, setelah halving terjadi, ada kenaikan drastis terhadap harga BTC di pasar dan mencetak harga tertinggi barunya. Namun demikian menurut Aditya Wirawan, Interim Country Manager Luno Indonesia kepada jurnalis belum lama ini, tidak ada jaminan dan tidak ada yang bisa memprediksi apakah harga Bitcoin akan turun, naik atau tetap sama setelah Bitcoin halving April 2024 ini.

Bitcoin Halving ketiga terjadi pada Mei 2020 dan dua halving sebelumnya menyebabkan kenaikan harga yang dramatis. Namun, reli harga BTC ke harga tertinggi baru yang belum lama terjadi telah menunjukkan bahwa siklus halving kali ini berbeda dengan siklus-siklus sebelumnya, dan kemungkinan disebabkan, karena meningkatnya ketertarikan investor institusional akibat persetujuan ETF Bitcoin Spot di AS pada Januari 2024 lalu.

“Siklus kali ini sudah terlihat berbeda dengan siklus-siklus sebelumnya, di mana harga Bitcoin untuk pertama kalinya dalam sejarah menguji harga tertinggi baru justru menjelang halving,” ujar Aditya.

Banyak analis yang juga meyakini bahwa halving tidak banyak berdampak pada harga Bitcoin.

“Bahkan jika Anda meyakini bahwa halving merupakan faktor pendorong utama dari kenaikan harga Bitcoin, tidak ada jaminan bahwa hal ini akan terus terjadi di masa depan,” jelas Aditya.

prediksi harga btc

Situasi Pasar

Beberapa bulan menjelang halving, exchange-traded fund (ETF) Bitcoin Spot pertama di AS telah disetujui dan lebih dari US$6 miliar (setara Rp95 triliun) aliran dana telah masuk ke ETF Bitcoin. Harga tertinggi Bitcoin senilai lebih dari Rp1 miliar juga telah dicapai pada 14 Maret 2024.

“Bitcoin masih tergolong aset yang relatif baru. Dengan aliran dana masuk dari investasi institusional dan ETF, industri kripto saat ini sangat berbeda dengan situasi pada lima atau sepuluh tahun yang lalu. Siklus halving kali ini jelas terlihat berbeda dengan siklus-siklus halving sebelumnya,” tegas Aditya.

Kilas Balik Bitcoin Halving

Aditya menjelaskan, ketika halving pertama terjadi di tahun 2012, Bitcoin dihargai senilai US$12. Setelah peristiwa halving pertama tersebut, harga BTC melonjak naik dari US$12 ke kisaran US$1.000 di akhir 2013. Halving kedua terjadi pada tanggal 9 Juli 2016 di mana BTC seharga US$640. Kemudian, pada Juli 2017, harga Bitcoin naik ke level US$2.550.

Halving ketiga terjadi pada tanggal 11 Mei 2020, di mana Bitcoin dipertukarkan di level US$8.750. Satu tahun kemudian, harga Bitcoin melonjak hingga mencapai US$62.000.

Aditya juga menambahkan, bahwa selain fluktuasi harga, halving tidak berdampak apapun terhadap jumlah dan sifat Bitcoin yang Anda miliki. Halving hanya berdampak pada jumlah imbalan BTC yang akan diterima penambang Bitcoin. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait