Brian Kelly, penghayat Bitcoin dan penulis buku The Bitcoin Big Bang mengatakan kepada CNBC, bahwa ketika bank sentral melakukan pelonggaran kuantitatif untuk menyelamatkan ekonomi, Bitcoin melakukan sebaliknya, melalui mekanisme Halving.
“Bitcoin Halving akan tiba sekitar 11 hari lagi. Halving itu bermakna, ketika bank sentral melakukan pelonggaran kuantitatif [menambah pasokan uang ke dalam pasar-Red], maka Bitcoin melakukan pengetatan kuantitatif. Halving memastikan pasokan harian Bitcoin akan tereduksi sebanyak separuh,” tegasnya, Senin (2 April 2020).
The halvening is coming. With only 11 out until a major bitcoin supply cut, @BKBrianKelly breaks down why there could be a big breakout ahead for the cryptocurrency. pic.twitter.com/w9bzhbjNej
— CNBC's Fast Money (@CNBCFastMoney) May 1, 2020
Ia mengumpamakan Halving itu seperti kilang minyak yang terpaksa ditutup seharian. Itu berdampak pada pasokan minyak di pasar menjadi berkurang. Jadi, setelah Bitcoin Halving, maka Bitcoin menjadi lebih langka daripada emas berdasarkan model Stock-to-Flow.
“Pada dua Halving sebelumnya warm-up terhadap harga juga terjadi seperti saat ini menjelang Halving. Harga melonjak sekitar 30-60 hari setelah Halving. Sebelumnya, para penambang Bitcoin berskala kecil mungkin saja menjual Bitcoin-nya. Tapi setelah 30-60 hari, situasi bisa akan berbalik,” katanya. [CNBC/red]