Semler Scientific, sebuah perusahaan perangkat medis dan perangkat lunak, telah menarik perhatian banyak pihak setelah mengambil langkah tidak biasa dengan memasukkan Bitcoin ke dalam neraca keuangannya.
Keputusan ini, yang awalnya tidak direncanakan, kini menjadi strategi utama perusahaan dalam menghadapi tantangan industri dan mendorong pertumbuhan baru. Langkah ini menandai perubahan signifikan dalam cara beberapa perusahaan publik memandang aset digital sebagai bagian dari strategi keuangan mereka.
Perjalanan Semler Scientific Menuju Bitcoin
Menurut Ketua Semler Scientific, Eric Semler, keputusan untuk membeli Bitcoin berawal dari kebutuhan untuk mencari strategi baru guna meningkatkan nilai pemegang saham.
“Saya melihat bahwa perusahaan ini mengalami stagnasi dan membutuhkan sesuatu yang dapat mendorong pertumbuhan,” ujar Semler dalam wawancaranya dengan Anthony Pompliano.
Semler, yang telah lama menjadi investor Bitcoin dan juga pemegang saham MicroStrategy, terinspirasi oleh strategi Michael Saylor. Ia melihat kesamaan antara kondisi perusahaannya dengan situasi MicroStrategy pada tahun 2020.
“Saat itu, separuh dari nilai pasar kami berada dalam bentuk uang tunai, dan bisnis utama kami mulai melambat. Kami mencari cara untuk menghidupkan kembali pertumbuhan,” tambahnya.
Dengan keyakinan bahwa Bitcoin memiliki potensi apresiasi yang lebih besar dibandingkan emas, Semler mengajukan ide ini ke Dewan Direksi. Meskipun tidak ada anggota dewan yang sebelumnya memiliki Bitcoin, mereka tetap bisa memahami nilai dari langkah ini.
Semler kemudian menghubungi Michael Saylor melalui Tom Lee dari Fundstrat Global Advisors untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut. Hasilnya, Semler Scientific menjadi perusahaan publik kedua di AS yang mengadopsi strategi Bitcoin sebagai cadangan utama, bertepatan dengan langkah serupa yang diambil oleh Metaplanet.
Respon Pemegang Saham dan Pelanggan
Keputusan Semler Scientific untuk mengakuisisi Bitcoin dalam jumlah besar tentu mengundang berbagai reaksi. Namun, berbeda dengan ekspektasi banyak pihak, langkah ini tidak mempengaruhi hubungan dengan pelanggan perusahaan.
“Pelanggan kami adalah perusahaan besar, dan sejauh ini keputusan ini tidak menjadi topik pembicaraan dengan mereka,” jelas Semler.
Di sisi lain, ada beberapa pemegang saham yang awalnya skeptis terhadap strategi ini. Namun, setelah harga saham perusahaan meningkat secara signifikan, kritik yang muncul pun mereda.
“Kami tidak mendapatkan reaksi negatif dari pelanggan maupun pemegang saham,” tambahnya.
Lebih lanjut, Semler Scientific mulai melihat hubungan antara bisnis medis mereka dengan Bitcoin.
“Kami membantu orang menghindari penyakit kardiovaskular serius, yang bisa diartikan sebagai kebebasan medis. Dengan memiliki Bitcoin, kami juga menerapkan konsep kebebasan finansial. Ada jalan antara keduanya,” ujar Semler.
Strategi Pembelian Bitcoin dan Tantangan yang Dihadapi
Saat ini, Semler Scientific adalah salah satu dari 10 perusahaan publik terbesar yang memiliki Bitcoin, dengan lebih dari US$300 juta dalam bentuk aset digital di neraca mereka.
Untuk mendanai akuisisi Bitcoin, perusahaan menggunakan berbagai metode, termasuk penjualan saham, penerbitan obligasi konversi senilai US$100 juta, serta menggunakan sebagian dari arus kas operasional mereka.
Namun, strategi ini tidak datang tanpa tantangan. Semler mengungkapkan bahwa regulasi menjadi hambatan besar dalam implementasi strategi ini.
“SEC pada saat itu sangat sulit. Mereka terus-menerus meminta klarifikasi dan menunda banyak hal, membuat proses ini lebih lama dari yang kami harapkan,” jelasnya.
Selain itu, adopsi Bitcoin sebagai strategi perusahaan masih mendapat skeptisisme dari banyak pelaku pasar tradisional.
“Banyak yang tidak memahami langkah ini, dan itu terlihat dari performa saham kami. Namun, kami tetap yakin bahwa Bitcoin adalah investasi yang tepat dalam jangka panjang,” tambahnya.
Dampak Potensial jika Perusahaan Menjual Bitcoin
Semler juga membahas kemungkinan dampak jika perusahaan yang mengadopsi Bitcoin mulai menjual asetnya. Menurutnya, jika perusahaan seperti MicroStrategy atau Metaplanet menjual Bitcoin, pasar akan bereaksi negatif.
“Jika kami menjual bahkan satu Bitcoin saja, saya pikir pasar akan panik. Itu akan bertentangan dengan seluruh narasi bahwa perusahaan-perusahaan ini adalah pemegang jangka panjang,” ungkapnya.
Namun, ia menegaskan bahwa Semler Scientific tidak memiliki rencana untuk menjual Bitcoin mereka dalam waktu dekat.
“Jika Bitcoin diperkirakan memiliki nilai lebih dari emas, maka potensinya bisa naik 10 kali lipat atau lebih. Mengapa kami harus menjualnya? Kami justru ingin membeli lebih banyak,” tambahnya.
Masa Depan Semler Scientific dan Bitcoin
Di tengah volatilitas harga Bitcoin, Semler Scientific tetap berkomitmen pada strateginya. Mereka terus mencari cara untuk mengakumulasi lebih banyak Bitcoin dan memperkuat posisinya sebagai pemegang aset digital terbesar di antara perusahaan publik.
Dengan semakin banyak perusahaan yang mulai mempertimbangkan Bitcoin sebagai bagian dari neraca keuangan mereka, langkah Semler Scientific bisa menjadi preseden bagi perusahaan lain yang ingin mengadopsi strategi serupa.
“Kami ingin menjadi pemegang Bitcoin korporasi terbesar dalam jangka panjang, sambil tetap menjalankan bisnis medis kami dengan baik,” pungkas Semler.
Langkah yang diambil Semler Scientific menunjukkan bagaimana Bitcoin bukan hanya sekadar aset spekulatif, tetapi juga bisa menjadi alat strategis bagi perusahaan untuk mempertahankan nilai dan menghadapi tantangan industri di era digital. [st]