Teknologi blockchain Bitcoin berikut aset kriptonya masih aman, kendati kinerja komputer kuantum kian mapan. Diperlukan komputer kuantum berdaya 2500 qubit untuk meretas Bitcoin. Saat ini komputer paling unggul baru berdaya 72 qubit, milik Google. Namun, IBM bilang daya komputer kuantum berlipat ganda setiap tahun. Siapkah Bitcoin?
Saat ini IBM memiliki komputer kuantum bernama Raleigh. Ia telah berdaya 28 qubit dengan skor 32 point berdasarkan parameter Volume Quantum, yang digunakan IBM sejak tahun 2016.
Komputer kuantum memang telah lama “dipuji” sebagai salah satu inovasi terpenting abad ke-21, dengan aplikasi potensial di hampir setiap industri, mulai dari perawatan kesehatan dan kecerdasan buatan hingga pemodelan keuangan dan banyak lagi.
Namun, komputer kuantum baru saja memasuki tahap pengembangan awal, belum dapat dikatakan praktis. Komputer kuantum pertama yang dianggap mumpuni pun baru muncul pada tahun 2009, hasil besutan Jonathan Home. Sejak itu, perkembangan komputer kuantum telah meningkat pesat, dengan industri saat ini sedang dikuasai oleh segelintir raksasa teknologi, termasuk Google dan IBM.
Meskipun kemajuan terbaru IBM dapat dianggap sebagai kemajuan yang signifikan, komputer kuantum saat ini hanya dapat digunakan untuk tugas-tugas yang sangat spesifik, belum umum. Dengan demikian, kekhawatiran bahwa komputer kuantum dapat digunakan untuk memecahkan kriptografi yang digunakan untuk mengamankan aset kripto seperti Bitcoin, tetap tidak berdasar, setidaknya untuk saat ini.
https://www.youtube.com/watch?v=6yaY4Fw-ovM
Blockchain, khususnya Bitcoin sebagai jaringan yang sepenuhnya dibangun secara kriptografis, tentu sangat masuk akal bahwa komputer kuantum yang cukup kuat akhirnya dapat memecahkan enkripsi yang digunakan untuk menghasilkan private key Bitcoin.
Namun, menurut makalah yang terbit pada Juni 2017 oleh Martin Roetteler, diperlukan komputer kuantum berdaya 2.500 qubit untuk meretas enkripsi 256 bit yang digunakan oleh Bitcoin.
Komputer kuantum yang paling kuat saat ini hanya berdaya 72-qubit milik Google. Akan dibutuhkan beberapa tahun bagi komputer kuantum untuk mencapai tingkat yang mampu mengancam sistem enkripsi tercanggih yang dimiliki manusia saat ini, termasuk enkripsi di tubuh Bitcoin. Tetapi dengan IBM mengklaim bahwa daya komputer kuantum akan berlipat ganda setiap tahun.
Jadi, perkembangan komputer kuantum saat ini masih berupa ancaman terhadap Bitcoin, sembari sejumlah upaya menangkalnya terus dilakukan. [Decrypt/red]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.