Bitcoin masih bergerak di area krusial setelah analis kripto Ali Martinez menyoroti level Realized Price pemegang jangka pendek (STH) di US$109.400 sebagai titik penting untuk arah pasar.
Pada saat penulisan, harga Bitcoin tercatat di kisaran US$110.542, hanya sedikit di atas ambang tersebut.
Martinez menekankan bahwa Realized Price STH menjadi garis pertahanan awal dalam fase pasar menurun. Ia menjelaskan, tren penurunan besar biasanya dimulai ketika harga turun di bawah level itu, sedangkan pemulihan kerap baru terjadi setelah menyentuh Realized Price pemegang jangka panjang (LTH).
“Di pasar bearish, tren turun Bitcoin dimulai ketika harga turun di bawah harga realisasi STH dan biasanya berbalik di bawah harga realisasi LTH,” ujar Martinez.
Level Psikologis yang Menentukan
Data on-chain dari Glassnode yang dibagikan Ali menunjukkan posisi harga Bitcoin masih berada di atas tiga garis penting: Realized Price keseluruhan di US$52.848, Realized Price LTH di US$36.700, dan Realized Price STH di US$109.400.
Fakta bahwa harga spot berada di atas ketiganya menandakan sebagian besar investor masih mencatat keuntungan. Pemegang jangka panjang khususnya berada di posisi sangat nyaman karena biaya akuisisi mereka jauh di bawah harga pasar saat ini.
Kondisi ini memperlihatkan pasar masih sehat selama harga tidak menembus ke bawah US$109.000. Jika bertahan, peluang penguatan menuju US$120.000–US$125.000 tetap terbuka.
Namun demikian, apabila harga kembali jatuh di bawah ambang tersebut, tekanan jual bisa meningkat drastis.
Pemegang jangka pendek akan mulai mencatat kerugian, yang berpotensi memicu gelombang panic selling. Dalam skenario itu, penurunan lebih dalam menuju area US$95.000 menjadi risiko yang tidak bisa diabaikan.
Realized Price sendiri merupakan indikator yang dihitung dari rata-rata harga pembelian semua koin yang beredar. Indikator ini sering dipakai untuk menilai kondisi fundamental pasar karena dapat menunjukkan apakah mayoritas pemegang aset sedang berada dalam kondisi untung atau rugi.
Dengan kata lain, posisi harga relatif terhadap Realized Price kerap menjadi cerminan sentimen investor.
Prediksi Bitcoin: Gejolak Terakhir Menuju US$200.000
Sementara itu, analis kripto Whale.Guru memberikan pandangan berbeda yang cenderung lebih optimistis. Ia menyebut bahwa pergerakan Bitcoin saat ini membentuk pola mirip dengan yang terjadi pada Mei–Juni 2025, sebelum harga melesat ke tertinggi baru.
Menurutnya, penurunan yang terlihat belakangan ini hanyalah bentuk manipulasi pasar yang sering kali muncul menjelang lonjakan besar.
Whale.Guru menilai BTC kini berada di “gejolak terakhir” sebelum melompat jauh. Target yang ia sebutkan bahkan mencapai US$200.000, dengan asumsi pola historis akan kembali terulang.
Analisis ini memberi tambahan keyakinan bagi kalangan yang meyakini tren bullish jangka panjang masih utuh, meskipun pasar tampak tertekan dalam beberapa pekan terakhir.
Jika kedua pandangan ini digabungkan, maka pasar menempatkan level US$109.000 sebagai garis pertahanan vital. Selama harga mampu bertahan di atasnya, peluang reli masih terbuka lebar. Namun, penembusan level itu dapat menjadi pemicu koreksi signifikan. Mari kita saksikan. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.