Saat Bitcoin kembali mencatat rekor tertinggi dan menyentuh level US$123.250, banyak investor mulai bertanya-tanya, apakah altcoin masih punya ruang untuk unjuk gigi?
Dalam tiga bulan terakhir, Bitcoin sudah melonjak hingga 39 persen dan menjadi pemimpin pasar yang tak terbantahkan. Namun, tidak semua altcoin ikut tenggelam dalam euforianya. Beberapa justru menunjukkan ketahanan, bahkan saat pasar mulai terkoreksi belakangan ini.
Di tengah penyesuaian harga ini, tim Altcoin Buzz menyoroti tiga altcoin yang dinilai punya prospek menarik untuk dikoleksi. Menariknya, pandangan ini bukan sekadar spekulasi, tetapi mengacu pada performa riil dan dukungan fundamental yang semakin kuat di balik masing-masing proyek.
3 Altcoin Ini Siap Melesat
1. Hedera Hashgraph: Stabil di Tengah Gejolak
Di daftar pertama adalah Hedera Hashgraph (HBAR), salah satu altcoin yang malah naik 45 persen dalam tiga bulan terakhir, melewati performa Bitcoin.
Meski banyak dipuji, Hedera tetap menuai kritik terkait sentralisasi validator yang seluruhnya diatur oleh dewan perusahaan besar seperti Google, IBM, hingga LG. Namun di sisi lain, ekosistem aplikasi di atas jaringan ini tetap terdesentralisasi dan terus berkembang.
HBAR juga telah digunakan dalam eksperimen RWA di Inggris, termasuk kolaborasi antara Aberdeen Investments dan Lloyds Bank. Dari sisi pasokan, sekitar 84 persen dari total 50 miliar koin sudah beredar di pasar. Ini memberi ruang bagi pergerakan harga yang lebih transparan dan tidak terlalu mudah dimanipulasi.
2. Ondo Finance: Kartu As dari Sektor RWA
Masuk ke daftar berikutnya, Ondo Finance menonjol sebagai pemain utama dalam sektor aset dunia nyata (RWA).
Dengan mitra strategis seperti BlackRock dan fokus pada produk keuangan seperti token treasuri OUSG, Ondo berhasil menarik perhatian dalam waktu singkat. Hanya dalam 18 bulan, harga ONDO telah melonjak lebih dari 1.000 persen, dari US$0,08 menjadi US$0,95.
“Proyeksi total nilai terkunci (TVL) dalam sektor RWA bisa mencapai triliunan [dolar AS] dalam lima tahun ke depan,” ujar host dari Altcoin Buzz.
Meskipun realisasinya tidak sempurna, potensi kenaikan di proyek seperti Ondo tetap dinilai sangat menjanjikan. Koreksi saat ini justru dianggap sebagai pintu masuk terbaik untuk investor baru.
3. NEAR Protocol: Kuda Hitam Dunia AI
Terakhir, NEAR Protocol muncul sebagai kejutan. Meski mencatat penurunan 55 persen dalam 12 bulan terakhir, grafik 30 hari terakhir menunjukkan pemulihan sebesar 14 persen. Bagi sebagian analis, ini menandakan bahwa pasar sudah “membersihkan” tekanan jual. Dengan kata lain, pelaku pasar yang ingin menjual sudah melakukannya.
Faktor kunci di balik rebound NEAR adalah adopsi fitur NEAR Intents yang mempermudah integrasi lintas jaringan tanpa memusingkan gas fee atau token tambahan.
Fitur ini sangat cocok digunakan untuk aplikasi berbasis AI atau agen otomatis seperti DeFi AI, yang dirancang untuk mencari opsi investasi terbaik secara otomatis. Dengan momentum ini, NEAR dinilai siap menantang kembali level tertinggi bulan Mei di US$3,29.
Namun demikian, host Altcoin Buzz mengingatkan agar investor tetap memperhatikan bahwa total pasokan NEAR bisa bertambah di masa depan, meski saat ini tercatat hanya 1,2 miliar koin.
Koreksi pasar memang sering kali jadi momen penuh kecemasan. Tapi, bagi sebagian investor, ini justru saat terbaik untuk mengambil posisi di aset-aset potensial yang belum terlalu hype.
Dari Bitcoin yang makin langka, HBAR yang stabil, Ondo yang sedang naik daun, hingga NEAR yang mulai bangkit di sektor AI, semuanya menunjukkan bahwa di balik penurunan harga, selalu ada peluang tersembunyi. Pertanyaannya, berani ambil langkah sekarang atau hanya akan menyesal nanti? [st]