Bitcoin kembali mencetak rekor harga baru, sempat menembus kisaran US$108.000. Angka ini bukan sekadar angka bulat cantik, ini adalah salah satu tonggak paling tinggi dalam sejarah Bitcoin yang mencerminkan betapa kuatnya arus beli yang coba dibentuk.
Namun, di tengah sorak-sorai para investor, ada satu indikator yang justru menunjukkan nada berbeda, yaitu Puell Multiple. Alih-alih ikut melonjak, indikator ini justru mendekati wilayah yang disebut “zona diskon.”
Puell Multiple Belum Bangkit, Ada Apa?
Di tengah harga yang makin menggila, Puell Multiple justru tetap berada di bawah angka 1,40. Angka ini menggambarkan pendapatan harian penambang Bitcoin dibandingkan dengan rata-rata tahunan mereka.
Dengan kata lain, meskipun harga Bitcoin melesat tajam, para penambang ternyata belum ikut panen besar. Aneh, bukan?
Masalahnya bukan pada kalkulator yang rusak. Kemungkinan besar, ada faktor luar yang lebih dominan mendorong harga, seperti masuknya permintaan dari institusi besar, arus dana dari ETF, atau pasokan Bitcoin yang semakin ketat di pasar.
Jadi, walau grafik harga terlihat seperti melesat ke atas, para penambang justru sedang menghitung margin mereka dengan kalkulasi super hati-hati.
Efek Halving dan Kenapa Ini Penting
Situasi ini makin menarik setelah mengingat bahwa pada April 2024 lalu, jaringan Bitcoin mengalami halving. Artinya, jumlah Bitcoin yang diterima penambang setiap kali menyelesaikan satu blok transaksi dipangkas separuh.
Dalam skenario ideal, lonjakan harga akan menyeimbangkan penurunan reward tersebut. Namun dalam praktiknya, itu belum terjadi, dan itulah mengapa Puell Multiple tetap rendah.
“Secara historis, ketika Puell Multiple berada di bawah 1,0, kami mengaitkan periode akumulasi atau undervaluasi, di mana harga Bitcoin belum mencerminkan potensi penuh untuk pertumbuhan jangka panjang,” ujar analis on-chain Gaah, dari CryptoQuant.
Dengan kata lain, ini seperti punya toko kue yang ramai dikunjungi orang, tapi semua cuma foto-foto tanpa beli. Penambang mungkin masih menunggu saat pendapatan benar-benar mencerminkan antusiasme pasar.
Pasar Belum Masuk Fase Euforia?
Biasanya, indikator seperti Puell Multiple ikut melonjak ketika pasar berada dalam fase euforia, saat semua orang tampak ingin punya Bitcoin dan tak peduli harga berapa pun. Tapi kali ini agak berbeda. Indikator tetap kalem, seolah bilang, “Tenang saja, ini belum puncaknya.”
Hal ini bisa dibaca sebagai sinyal bahwa pasar belum mencapai titik jenuh atau overbought. Bahkan, bisa jadi kita masih berada di tengah perjalanan menuju puncak bull run. Jika pendapatan penambang mulai naik seiring permintaan yang tetap tinggi, maka jalan menuju rekor baru masih terbuka lebar.
Di sisi lain, kondisi seperti ini membuka ruang spekulasi. Apakah ini momen tepat untuk masuk lebih dalam ke Bitcoin? Atau justru ini jebakan manis sebelum koreksi besar?
Tak bisa dipungkiri, banyak investor yang mencoba membaca sinyal-sinyal seperti ini untuk mengambil keputusan. Tapi satu hal yang pasti, kombinasi antara harga tinggi dan indikator fundamental yang masih rendah biasanya jarang terjadi.
Secara keseluruhan, situasi saat ini memberikan sinyal ganda. Di satu sisi, harga Bitcoin menunjukkan kekuatan luar biasa. Tapi di sisi lain, Puell Multiple yang masih rendah justru memperlihatkan bahwa pasar belum sepenuhnya panas.
Bagi yang jeli, ini bisa jadi peluang. Karena jika nanti pendapatan penambang mulai merespons dengan kenaikan sejalan dengan harga, maka bukan tak mungkin Bitcoin akan kembali menulis sejarah baru, dan kali ini, lebih tinggi lagi. [st]