Bitcoin Mengguncang Pasar: Dominasi Tembus 56 Persen

Dominasi pasar Bitcoin (BTC) telah melonjak hingga 56 persen dari total kapitalisasi pasar kripto, meningkat signifikan dari 38,7 persen pada November 2022. Lonjakan ini menandakan perubahan besar dalam sentimen investor dan berpotensi mengubah lanskap aset digital secara signifikan.

Kepercayaan Arus Utama dan Minat Institusional Dorong Dominasi Bitcoin 

Decrypt melaporkan bahwa, peningkatan tajam dalam dominasi Bitcoin terjadi di tengah kondisi pasar yang penuh volatilitas, dipengaruhi oleh campuran faktor ekonomi makro dan minat institusional yang berkembang.

Meskipun aksi harga yang bergejolak mendominasi tahun 2024, para pemegang jangka panjang Bitcoin tetap teguh dalam keyakinan mereka, menunjukkan komitmen kuat terhadap kripto terdepan ini.

Menurut laporan terbaru dari Glassnode, para investor jangka panjang ini tidak hanya mempertahankan Bitcoin mereka tetapi juga terus mengumpulkan lebih banyak, meskipun pasar mengalami fluktuasi signifikan.

Laporan tersebut mencatat bahwa perilaku HODLing jauh melebihi perilaku pengeluaran, menunjukkan bahwa investor lebih cenderung menahan aset mereka daripada membelanjakannya atau menjualnya, terutama yang diperoleh selama puncak harga pada Maret 2024.

Dominasi pasar Bitcoin yang meningkat juga disebabkan oleh meningkatnya kepercayaan di kalangan investor arus utama. Managing Director di HashKey Global, Ben El-Baz, menyoroti tren ini, menyatakan bahwa dominasi Bitcoin yang meningkat mencerminkan pergeseran preferensi investor menuju stabilitas.

“Dalam lingkungan pasar saat ini, investor lebih cenderung memilih Bitcoin sebagai investasi yang stabil, daripada altcoin termasuk Ethereum, yang lebih volatil tetapi menawarkan potensi imbal hasil yang lebih tinggi,” ungkap El-Baz.

Dominasi yang semakin meningkat ini menunjukkan bahwa BTC semakin menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari tempat yang aman dalam ruang kripto, bahkan ketika pasar secara umum menghadapi tantangan.

Pengaruh Makroekonomi

Laporan Glassnode juga menyoroti perilaku pemegang jangka pendek, yang menunjukkan dinamika menarik antara kerugian yang direalisasikan dan yang belum direalisasikan.

Rasio STH-MVRV, yang mengukur tekanan finansial yang belum direalisasikan di antara pembeli baru, telah turun di bawah nilai keseimbangan 1,0, menunjukkan bahwa rata-rata investor baru sekarang menanggung kerugian yang belum direalisasikan.

Namun, skala kerugian ini relatif kecil dibandingkan dengan penurunan pasar sebelumnya, menunjukkan bahwa pasar mungkin bereaksi berlebihan terhadap peristiwa terbaru.

Kepala Pengembangan Bisnis dan ESG Global di Elastos, Jonathan Hargreaves, melihat dominasi Bitcoin yang meningkat sebagai memiliki implikasi yang lebih luas bagi seluruh ekosistem kripto.

Ia percaya bahwa tren ini dapat merangsang pertumbuhan keseluruhan di pasar, daripada sekadar mengalokasikan kembali nilai ke Bitcoin.

Lingkungan makroekonomi juga memainkan peran penting dalam kenaikan dominasi Bitcoin. El-Baz menunjukkan potensi penurunan suku bunga oleh The Fed dan iklim politik yang lebih menguntungkan sebagai faktor kunci yang berkontribusi terhadap dominasi Bitcoin yang semakin meningkat.

Pandangan ini didukung oleh data Glassnode, yang menunjukkan arus modal bersih positif untuk Bitcoin, Ethereum dan stablecoin, meskipun terjadi kontraksi pasar sejak puncak harga pada bulan Maret.

Namun, kenaikan dominasi Bitcoin tidak menjamin manfaat yang sama untuk semua aset di pasar.

Co-Founder dan CEO LightLink, Roy Hui, mencatat bahwa meskipun dominasi Bitcoin meningkat, belum ada pergeseran signifikan dari BTC ke ETH dan altcoin lainnya.

Hui menganjurkan pendekatan strategis untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan di seluruh pasar, dengan menyarankan bahwa kemitraan dengan perusahaan Web2 bisa menjadi strategi kunci untuk integrasi pasar yang lebih luas. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait