Terdampak aksi jual cepat, dalam 24 jam saja harga Bitcoin menguap hingga Rp10 juta. Terpantau di Coinmarketcap, dalam 24 jam Bitcoin jatuh dari harga tertingginya, US$8.710 menjadi US$7.947 pada 4 Juni 2019 pagi. Hingga berita ini disusun Bitcoin naik tipis di US$8.054.

Penurunan ini, mendorong Bitcoin semakin ke bawah selama sepekan terakhir, menghujam dari US$8.779 hingga titik terendahnya di US$7.947 atau turun hingga 9,4 persen. Jika dihitung berdasarkan harga tertinggi baru selama setahun, yakni US$9 ribu pada 30 Mei 2019 lalu, maka kejatuhannya mencapai 11 persen atau setara dengan Rp15 juta.

Sebelumnya, Nemo Qin, Analis Pasar Kripto dari eToro menyebutkan, Bitcoin akan melakukan retesting di harga psikologis-nya, yakni di US$9 ribu, seperti yang sebelumnya terjadi pada 30 Mei 2019 petang, US$9.067.
Qin menambahkan RSI Bitcoin saat ini berada di 57, di atas level netralnya. Sedangkan MACD terhadap Bitcoin berada di level positif. BTC/USD dengan MA20 dan MA50 berada di kisaran US$8.120 dan US$6.622.
“Hingga beberapa pekan mendatang, saya berpendapat Bitcoin mungkin terkonsolidasi di kisaran US$8.500-9.000 dan retesting level US$9 ribu. Trader dapat memantau support level US$8.500-8.000 dengan resisten mencapai US$9.000-9.350,” kata Qin. [red]