Sang perancang Bitcoin, Satoshi Nakamoto sejak lama diduga kuat memiliki 1 juta BTC dari hasil menambang. Dengan harganya meroket lebih dari US$30 ribu saat ini, diperkirakan dia memiliki duit setara US$30 milyar.
Satoshi Nakamoto adalah orang pertama yang menambang Bitcoin ketika setiap block menghasilkan imbalan sebanyak 50 BTC. Ia tidak membagi imbalan tersebut dengan ribuan penambang lain dan menyimpannya sendiri.
Maklumlah, kala itu Bitcoin masih baby dan hanya segelintir yang memahaminya, sekaligus belum memiliki harga sama sekali.
Antara Januari dan Juli 2009, Satoshi diduga menambang lebih dari 1 juta BTC, menjadikan ia penambang paling produktif sepanjang sejarah Bitcoin.
Ia pun diduga menahan diri dengan menurunkan hash rate–nya agar penambang lain dapat menambang Bitcoin lebih adil.
Kendati tidak pasti berapa banyak Bitcoin yang ditambang Satoshi, peneliti aset kripto Sergio Demian Lerner di masa lampau pernah memberikan tebakan terbaiknya.
Dalam kajian bertajuk “Kekayaan Satoshi Nakamoto, Pencipta Bitcoin yang Jenius,” ia melihat block yang ditambang antara 1 Januari 2009 hingga 25 Januari 2010 demi mengenali block mana saja yang ditambang oleh Satoshi.
Lerner menemukan “satu sosok” menggunakan satu alat tambang untuk menambang ribuan block dalam kurun waktu tersebut dan meraup 1 juta BTC.
Ia menyebut itu sebagai pola, yakni “Patoshi Pattern“, untuk menggambarkan pola block yang ditambang satu sosok itu.
Sebab pola ini berawal dari genesis block alias block perdana, diduga kuat “Patoshi” adalah Satoshi Nakamoto.
Lerner melanjutkan risetnya pada April 2019 dan menyatakan Patoshi menambang kurang lebih 22 ribu sendiri, mendapatkan 1,1 juta BTC.
Sejak saat itu, imbalan block telah terpangkas tiga kali (Halving), dan saat ini penambang Bitcoin mendapatkan hanya 6,25 BTC per block yang ditambang. Interval 1 block rata-rata 10 menit.
Dengan harga Bitcoin sekarang, “tabungan” Satoshi hasil penambangannya bernilai lebih dari US$30 milyar, menjadikan Satoshi sebagai sosok pemilik Bitcoin terkaya di dunia. Sebagai perbandingan, Grayscale saat ini memiliki lebih dari 500.000 BTC.
Spekulasi terbaru menduga Satoshi memindahkan 50 BTC dari block era 2009 terbantahkan, ketika ditemukan Bitcoin tersebut tidak termasuk dalam Patoshi Pattern.
Bitcoin itu dipindahkan oleh investor awal lain yang terkait dengan penambangan block ketika Satoshi masih aktif di dunia maya.
Kendati memegang lebih dari US$30 milyar dalam Bitcoin, belum ada bukti ia sudah memindahkannya.
Hal ini ditafsirkan sikap Satoshi yang sangat menahan diri dan mulia, dengan asumsi Satoshi masih memiliki akses terhadap private key Bitcoin tersebut. Ataupun kita bisa berasumsi Satoshi sudah meninggal dunia.
Telah banyak pihak yang mengklaim diri sebagai Satoshi Nakamoto, termasuk Craig Wright, Jorg Molt, Bilal Khalid dan Debo Guidos. Individu-individu lain diduga sebagai Satoshi oleh beragam peneliti.
Tetapi hingga saat ini, belum ada yang dapat membuktikan kepemilikan private key alamat Bitcoin yang diduga milik Satoshi itu.
Tampaknya Satoshi tidak bisa atau tidak mau memindahkan Bitcoin-nya ataupun menjualnya, demi menghindari risiko pembongkaran identitasnya.
Jika identitas Satoshi terbongkar, dampaknya terhadap Bitcoin bisa sangat dramatis, terlebih-lebih ketika Satoshi memutuskan menjual semua Bitcoin-nya itu. Hmmm… [decrypt.co/ed]