Penambangan Bitcoin menjadi semakin menantang seiring dengan terus meningkatnya Bitcoin mining difficulty, cetak rekor baru.
Data terkini mengungkapkan bahwa sekitar 373 exahash per detik (EH/s) dari hash rate kini ditujukan untuk blockchain Bitcoin, menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dalam hash power jaringan.
Bitcoin Mining Difficulty Tembus 50 TriliunÂ
Bitcoin News melaporkan, pencapaian signifikan tersebut terjadi pada 2 Mei 2023, pada blok 787.895, ketika hash rate jaringan mencapai puncak tertinggi sepanjang masa (ATH) sebesar 491,15 EH/s.
Peningkatan hash rate yang cepat, yang disertai dengan interval blok yang lebih singkat, diketahui telah menyebabkan peningkatan Bitcoin mining difficulty sebesar 3,22 persen pada 18 Mei, pada ketinggian blok 790.272.
Penyesuaian kesulitan terbaru terjadi pada ketinggian blok 792.288, dengan peningkatan sebesar 3,4 persen. Tingkat kesulitan meningkat dari 49,55 triliun menjadi 51,23 triliun saat terjadi lonjakan pada hari Rabu (31/5/2023).
Itu merupakan kali pertama Bitcoin mencatat mining difficulty di atas angka 50 triliun. Angka 51,23 triliun menandakan ambang batas di mana hash yang dihasilkan harus berada di bawahnya agar seorang penambang berhasil menambang blok baru.
Penyesuaian naik ini mencerminkan tantangan yang semakin meningkat dalam menemukan blok Bitcoin.
Penambang sekarang membutuhkan daya komputasi yang lebih tinggi dan sumber daya yang lebih besar untuk menemukan hash yang valid dan mendapatkan hadiah pertambangan.
Diketahui, Foundry USA saat ini menjadi pemimpin dalam upaya penambangan, memberikan hash rate tertinggi ke jaringan dengan 114,75 EH/s, mewakili 30,26 persen dari total hash rate pada akhir bulan Mei kemarin.
Kelompok penambangan lain yang mengikuti langkah Foundry termasuk Antpool dengan 79,75 EH/s, F2pool dengan 55,34 EH/s, Binance Pool dengan 34,99 EH/s, dan Viabtc dengan 29,30 EH/s.
Selama 2.016 blok terakhir, jaringan telah mempertahankan hash rate rata-rata sekitar 366 EH/s. Penyesuaian Bitcoin mining difficulty selanjutnya dijadwalkan akan terjadi sekitar 14 Juni 2023 mendatang.
Meskipun kesulitan penambangan meningkat, para penambang Bitcoin tetap berusaha dan hash rate jaringan secara keseluruhan tetap stabil. Ini menunjukkan tingkat aktivitas yang terus berlanjut.
Seiring terus meningkatnya hash rate, penambangan Bitcoin menjadi lebih menantang, mengharuskan penambang untuk berinvestasi dalam perangkat keras canggih dan menyediakan sumber daya komputasi yang besar.
Peningkatan tingkat kesulitan ini menegaskan kekokohan jaringan Bitcoin dan determinasi para penambang untuk berkontribusi pada keamanan dan operasinya.
Ekosistem pertambangan Bitcoin tetap aktif dan tangguh, membuka jalan bagi pertumbuhan dan perkembangan berkelanjutan dalam industri aset kripto. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.