Bitcoin senilai US$68 juta atau setara dengan Rp1 triliun milik Do Kwon resmi disita oleh Kejaksaan Korea Selatan. Do Kwon masih berstatus buronan Interpol dan tak lagi berada di Singapura.
Jaksa Korea Selatan gesit bergerak membekukan aset yang terkait dengan Do Kwon, si pendiri Terraform Labs, menyusul telah terbitnya surat penangkapan oleh Interpol.
Penyitaan Bitcoin tersebut setelah jaksa mengirim permintaan pada bursa kripto KuCoin dan OKX untuk membekukan total 3.313 Bitcoin, senilai sekitar US$67 juta dengan harga saat ini. Semua kripto itu terkait dengan Luna Foundation Guard (LFG), organisasi yang terafiliasi Terraform Labs di Singapura.
Dilansir dari Bloomberg, Selasa (27/9/2022), pihak kejaksaan membenarkan pemblokirakan tersebut, namun tidak dengan pihak KuCoin dan OKX.
Korea Selatan memang telah meminta bantuan dari Interpol untuk menciduk Do Kwon yang saat ini berstatus buron antarabangsa. Pihak pemerintah Singapura sendiri memastikan Do Kwon tak lagi berada di Singapura.
Do Kwon diduga melanggar undang-undang sekuritas di Korea Selatan dan dianggap bertanggung jawab terhadap runtuhnya nilai kripto Terra (LUNA) dan stablecoin UST pada Mei 2022 lalu, bernilai total lebih dari US$60 miliar.
Pada Senin, Kwon (31) mencuit di Twitter, mengatakan bahwa dirinya tidak berusaha sembunyi atau melarikan diri.
Yeah as i said im making zero effort to hide
I go on walks and malls, no way none of CT hasnt run into me the past couple weeks
— Do Kwon 🌕 (@stablekwon) September 26, 2022
“Saya tidak berusaha untuk bersembunyi. Saya hanya pergi jalan-jalan dan ke mal,” katanya, tanpa mengungkapkan lokasinya pasti.
Menurut peneliti CryptoQuant, address Bitcoin baru yang diyakini milik LFG dibuat pada 15 September 2022. Setelah itu, sebanyak 3.310 Bitcoin dipindahkan dari akun di KuCoin dan OKX.
Do Kwon Terra LUNA Diincar Jaksa
Jaksa Korea Selatan pada 14 September mengatakan pengadilan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan Kwon.
“CryptoQuant sudah memastikan address Bitcoin baru yang dimiliki oleh LFG berdasarkan pola transaksi, aliran yang berdekatan, dan informasi material non-publik,” kata peneliti dalam pernyataan melalui email kepada Bloomberg.
Antara Januari dan Maret 2022, LFG membeli US$3,5 miliar Bitcoin, menurut perusahaan forensik blockchain, Elliptic.
Pada Mei, Bitcoin sebanyak itu disebutkan akan digunakan untuk menyelamatkan nilai LUNA dan UST, namun sia-sia. [ps]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.