Sekitar 1068 Bitcoin (BTC), saat ini nilainya senilai Rp176 miliar, hasil curian di bursa aset kripto Bitfinex tahun 2016 silam, baru-baru ini terlacak bergerak ke wallet yang lain. Sisanya, ratusan ribu BTC terus dipantau publik.
Seseorang dengan akses ke 119.756 BTC yang dicuri dari Bitfinex pada tahun 2016, memindahkan sebagian Bitcoin senilai US$12 juta ke dompet yang tidak diketahui dalam enam hari terakhir.
Menurut serangkaian cuitan yang diposting oleh Whale Alert pada 3 Agustus 2020, address dompet Bitcoin diketahui terkait dengan salah satu peretasan terbesar itu, yakni 620 Bitcoin bernilai sekitar US$7 juta (lebih dari 4 transaksi).
Kemudian pada 29 Juli 2020, hampir US$5 juta (448 BTC) ditransfer dalam satu transaksi tunggal.
âš 5.59208 #BTC (62,983 USD) of stolen funds transferred from Bitfinex Hack 2016 to unknown wallet
— Whale Alert (@whale_alert) August 3, 2020
Selain itu US$39 juta dari 27-28 Juli 2020, lalu senilai US$ 51 juta ditransfer lebih dari 17 transaksi dalam sepekan.
Pada 2 Agustus 2016, Bitfinex diretas dan peretas berhasil mencuri sekitar 119.756 BTC (US$72 juta kala itu).
Setelah empat tahun berlalu dan bertepatan dengan kenaikan harga Bitcoin baru-baru ini, total nilainya ditaksir mencapai US$1,3 miliar.
Namun, meskipun ada pergerakan Bitcoin senilai US$51 juta baru-baru ini, mereka yang bertanggung jawab atas peretasan hanya memindahkan 1-2 persen dari dana yang mereka curi.
Ini menunjukkan bahwa para pelaku mungkin mengalami kesulitan, karena peraturan anti pencucian uang (AML) dan Know Your Customer (KYC) yang semakin ketat dan harus dipatuhi oleh banyak bursa aset kripto. [Cointelegraph/red]