Bitcoin (BTC) terus menunjukkan kekuatannya sebagai aset digital yang diminati oleh para investor global, terutama setelah lonjakan terbaru yang mendorong kapitalisasi pasarnya melampaui perak dan potensinya sebagai emas digital. Pada Rabu dini hari tadi, harganya sudah mencetak ATH baru lagi di kisaran US$90 ribu.
Sejak pemilu terakhir di AS, BTC telah mengalami kenaikan 30 persen, sementara harga emas justru menurun hingga 5 persen. Pergeseran ini menandakan adanya aliran modal dari aset tradisional seperti emas menuju Bitcoin, yang kini semakin dikenal sebagai emas digital.
Kapitalisasi Pasar Bitcoin Mendekati US$1,73 Triliun
Menurut laporan dari QCP Capital, kapitalisasi pasar BTC telah mencapai angka mengesankan sebesar US$1,73 triliun, melampaui perak dan semakin mendekati emas yang saat ini berada di angka US$17,5 triliun.
Kenaikan nilai yang drastis ini memunculkan spekulasi tentang potensi keuntungan di masa depan, terutama jika 1 persen modal dari pasar emas mengalir ke BTC.
“Jika bahkan 1 persen modal dari emas mengalir ke BTC, ini bisa mendorong harga Bitcoin mencapai sekitar US$97 ribu,” ujar tim QCP Capital.
Permintaan Terus Meningkat, Basis Harga November Naik
Di samping kenaikan harga, basis Bitcoin untuk akhir November telah melambung hingga lebih dari 18 persen.
Lonjakan ini terjadi seiring tingginya minat investor pada opsi beli untuk harga US$110 ribu dan US$120 ribu, yang menunjukkan ketertarikan besar untuk posisi margin dan leverage dalam menghadapi potensi breakout.
Tren ini mencerminkan keyakinan pasar akan pergerakan positif Bitcoin di masa depan, di mana harga Bitcoin saat ini masih berada di bawah level krusial US$90 ribu.
BTC Menguat Hampir 18 Persen dalam Satu Minggu
Saat artikel ini ditulis, BTC diperdagangkan di sekitar US$87.593,36, meningkat sebesar 17,88 persen dalam tujuh hari terakhir. Dan pada Rabu (13/11/2024) dini hari sudah mencetak ATH baru, US$90 ribu.
Pertumbuhan harga yang konsisten ini semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu aset paling menarik di pasar kripto, dengan kapitalisasi pasar yang mencapai angka fantastis, yakni US$1,73 triliun.
Dalam beberapa bulan terakhir, Bitcoin mulai dipertimbangkan sebagai alternatif dari safe haven tradisional, seperti emas. Terutama pada masa ketidakpastian ekonomi dan politik, banyak investor memilih BTC sebagai aset lindung nilai.
Dengan demikian, Bitcoin tidak hanya dilihat sebagai aset spekulatif, tetapi juga sebagai instrumen yang dapat menawarkan stabilitas dan proteksi terhadap inflasi dalam jangka panjang. [st]