Bitcoin semakin yahud, pasalnya semakin banyak bank merangkul aset kripto, tak seperti 5 tahun silam. Kabar terbaru adalah Bank KB Kookmin asal Korea Selatan (Korsel) yang bersiap menyediakan layanan aset kripto kepada nasabahnya.
Tidak lama setelah Kantor Pengawas Mata Uang Dolar (OCC) di Amerika Serikat mengizinkan semua bank untuk menyimpan Bitcoin dan aset kripto lain milik nasabah, kini bank terbesar ke-4 asal Korsel bersiap melayani aset kripto milik nasabahnya.
Maklumlah, peraturan baru di Korsel sejak beberapa Maret 2020 memang memungkinkan lembaga keuangan bank bisa membuka layanan terkait aset kripto, termasuk pengaturan soal pajak yang cukup tinggi.
“Pada 6 Agustus 2020, Hashed membentuk kemitraan strategis dengan KB Kookmin Bank, Haechi Labs dan Cumberland Korea untuk memajukan pasar aset kripto di Korea Selatan. Kerjasama ini seputar teknologi fundamental seperti blockchain yang memungkinkan hadirnya layanan pengelolaan dan penyimpanan aset kripto,” sebut Hashed, startup yang bermarkas di Seoul dan San Fransisco itu.
Keputusan KB Kookmin Bank menyusul keputusan pesaing mereka yang juga menyasar layanan serupa, yakni NongHyup (NH Bank) pada Juli 2020.
Namun, platform yang direncanakan NH Bank hanya akan fokus pada investor institusi. Bank Sentral Korsel juga disebut-sebut mendirikan “departemen Inovasi Digital” melalui reformasi organisasi pada paruh kedua tahun ini juga.
Departemen itu juga terkait erat dengan keputusan lembaga negara itu untuk mempercepat penerbitaan won digital dalam konteks Central Bank Digital Currency (CBDC).
Salah satu langkah konkretnya adalah pembentuan Dewan Penasihat Hukum guna memantau sejumlah peraturan-peraturan dan undang-undang yang berpotensi “menghalangi” penerbitan won digital itu.
Niat menerbitkan CBDC juga bertolok dari keunggulan teknologi blockchain dalam urusan transfer uang (aset kripto/mata uang kripto) yang cepat dan murah, termasuk kelincahan Bank Sentral Tiongkok dalam mengujicoba yuan digital sejak Mei 2020.Â
Soal bank merangkul Bitcoin juga tercermin dari dinamika serupa di Swiss. Kabar teranyar adalah dari Bank Cler, anak perusahaan Bank BKB (Basler Kantonalban).
BKB masuk dalam 8 bank raksasa di Swiss dengan nilai aset mencapai US$49 miliar yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pemerintah Swiss. BK bilang, mulai tahun depan akan menyediakan layanan trading dan kustodian (penitipan) aset kripto.
Menurut pihak bank, keputusan itu bertolak pada kenyataan bahwa permintaan besar datang dari nasabah mereka dari kalangan muda. Katanya, nasabah muda mereka sangat ingin berinvestasi di aset kripto.
Tak hanya BKB yang ngiler soal layanan terkait aset kripto. Sebelumnya, bank-bank lain di Swiss yang telah mengumumkan layanan aset kripto, di antaranya Seba, Sygnum, Julius Baer dan Falcon, termasuk Maerki Baumann yang mendukung Bitcoin, Bitcoin Cash, Ether, Litecoin dan XRP. [red]