Bitcoin kembali mencuri perhatian setelah mencatat reli tajam dalam beberapa bulan terakhir. Dari titik rendah pada rentang US$74.000 hingga US$75.000, harga BTC sempat melonjak hingga mendekati US$112.000 dan memicu optimisme baru di kalangan investor kripto.
Namun, saat ini Bitcoin tengah memasuki fase konsolidasi. Di tengah ketidakpastian ini, muncul pertanyaan besar: apakah aset ini mampu mencetak ATH baru? Prediksi BTC terbaru menyiratkan peluang tersebut tetap terbuka, meski tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Analisis dan Prediksi BTC Terbaru menurut Analis
Sejumlah analis memberikan pandangan terbaru soal arah pergerakan Bitcoin ke depan. Mereka menekankan bahwa reli harga BTC ke level berikutnya tidak cukup jika hanya bergantung pada indikator teknikal.
Diperlukan kombinasi faktor yang lebih kuat—mulai dari dukungan makroekonomi, peningkatan volume perdagangan, hingga tumbuhnya kepercayaan investor Bitcoin—agar breakout yang terjadi benar-benar solid dan berkelanjutan.
Tren Melambat, Tapi Potensi Tetap Besar
Prediksi BTC terbaru dari analis CryptoQuant, Yonsei_dent, menegaskan bahwa perlambatan tren saat ini bukanlah tanda awal penurunan. Sebaliknya, kondisi ini justru menunjukkan bahwa Bitcoin masih berada di jalur positif menuju rekor harga baru dalam beberapa bulan ke depan.
Salah satu indikator yang menjadi sorotan adalah Market Value to Realized Value Ratio (MVRV), yang saat ini berada di level 2,22—masih jauh dibawah zona overvalued historis di atas 3,7. Artinya, secara historis, masih ada ruang pertumbuhan sebelum Bitcoin dianggap terlalu mahal oleh pasar.
“Ini bukan tanda bahwa tren turun akan segera dimulai, tapi bisa menjadi petunjuk bahwa kita memasuki fase akhir dari siklus bull. Di tahap ini, penting untuk mulai fokus pada alokasi modal dan manajemen risiko,” ujarnya, Kamis (26/06/2025).

Jika momentum MVRV kembali meningkat, hal ini bisa menjadi sinyal bahwa investor BTC cenderung menahan kepemilikan lebih lama, yang pada gilirannya dapat mengurangi tekanan jual dan membuka jalan bagi reli lanjutan.
Volume Turun: Tenang Sebelum Badai?
Pasar Bitcoin saat ini berada dalam fase tenang. Laporan mingguan Glassnode mencatat bahwa volume transfer turun sekitar 32 persen—dari US$76 miliar di akhir Mei menjadi US$52 miliar pada akhir pekan lalu. Aktivitas perdagangan spot juga melemah, dengan volume saat ini hanya sekitar US$7,7 miliar, jauh di bawah puncak pada siklus sebelumnya.
Mereka juga mencatat bahwa lonjakan ke US$111.000 kali ini berbeda dari reli besar pada Q2 dan Q4 tahun 2024, karena tidak diiringi dengan lonjakan volume spot. Kondisi ini menunjukkan menurunnya keterlibatan investor.

Alva, penyedia wawasan pasar kripto, dalam prediksi BTC yang ia sampaikan menilai bahwa reli kali ini belum ditopang oleh fundamental yang kuat, melainkan lebih dipicu oleh euforia jangka pendek.
“Breakout sejati untuk BTC membutuhkan lebih dari sekadar euforia—dorongan volume tinggi di atas US$107.500 adalah pemicu teknikal pertama yang dapat memicu lonjakan harga Bitcoin,” tulisnya di X, Kamis (26/06/2025).
US$110 Ribu Jadi Level Krusial
Secara teknikal, harga Bitcoin saat ini berfluktuasi di kisaran US$100.000 hingga US$110.000. Analis AlphaBTC menilai pada prediksi Bitcoin yang ia publikasikan di X bahwa terdapat potensi pullback sebelum mengkonfirmasi tren selanjutnya.
“Kemungkinan besar akan terjadi pullback untuk mengambil likuiditas di bawah pergerakan naik selama beberapa hari terakhir, kembali ke area Fibonacci 38,2 persen di kisaran US$105.000 hingga US$104.000. Setelah itu, kita tinggal melihat apakah masih ada cukup “bahan bakar” untuk mendorong ke ATH baru,” tegasnya, Kamis (26/06/2025).

Rekt Capital juga menekankan bahwa area US$108.000 merupakan resistensi mingguan penting yang harus dilampaui para bull. Prediksi BTC dari keduanya menunjukkan satu pola: jika level kritis ini berhasil ditembus, Bitcoin berpotensi kembali mencatatkan ATH baru dalam waktu dekat.
Bisakah Harga BTC Mencetak ATH Baru?
Dengan sinyal teknikal yang terus menguat, arus masuk ETF yang positif dan konsisten, dan resistance level utama yang semakin dekat, optimisme pasar terhadap pergerakan Bitcoin kembali tumbuh.
Saat ini, pasar berada dalam posisi menunggu. Para investor menantikan percikan pemicu—baik itu berupa data makro, lonjakan volume, atau sentimen positif—yang mampu membawa BTC memasuki fase price discovery berikutnya dan mencetak rekor baru. [dp]