IKLAN

Bitcoin Terjebak di US$17 Ribu dan Diramalkan Jadi US$5 Ribu per BTC

Seorang Analis melihat harga Bitcoin (BTC) tengah terjebak di US$17.000, peringatkan untuk mewaspadai sinyal bullish palsu.

Sejak awal Desember ini, harga Bitcoin mulai mencoba pulih karena indeks dolar AS mengalami penurunan berkelanjutan, dampak pengumuman The Fed bahwa akan ada perlambatan dalam kenaikan suku bunga.

Sejak itu, pasar kripto mulai mencoba menemukan pijakan mereka, meski tidak semua aset kripto mampu meraup pertumbuhan jangka pendek yang sesuai harapan.

Waspadai Dead Cat Bounce 

Berdasarkan laporan Daily Hodl, seorang Analis dan pedagang kripto berpengalaman di YouTube, Tone Vays, melihat bahwa BTC masih sangat lemah.

Menurutnya, harga BTC yang terjebak di kisaran US$17.000 belum terlihat bagus untuk mencari sinyal bullish, sehingga kemungkinan masih akan berkonsolidasi dalam beberapa hari ke depan.

Vays pun mengatakan bahwa, resistance level di US$19.000 adalah “musuh utama” bagi investor untuk mengharapkan peluang bullish yang nyata. Ini bisa menjadi momen make or brake bagi kripto utama tersebut.

BACA JUGA  Analis: Bitcoin Belum Sehat, Sentimen di Bursa Berjangka Mulai Positif

Selain itu, pedagang kripto popular tersebut juga mengingatkan pengikutnya untuk mewaspadai peluang terjadinya Dead Cat Bounce, yaitu sebuah istilah untuk reli singkat yang terjadi setelah penurunan, namun berakhir dengan penurunan yang lebih dalam lagi.

“Pada skala mingguan, sepertinya kita masih berada di tengah Dead Cat Bounce ke area breakdown di US$19.000. Begitu kita mencapai US$19.000, itu akan menjadi area penentu bagi nasib Bitcoin. Jadi Bitcoin harus lebih tinggi dari US$19.000 untuk mencapai US$21.000 [agar bullish terkonfirmasi],” ujar Vays.

Menanggapi kekhawatiran harga Bitcoin (BTC) mencapai US$10.000, Vays mengatakan bahwa seandainya itu terjadi, maka itu akan terjadi dengan sangat cepat dan pulih dengan cepat juga. Hanya akan ada segelintir orang yang cukup beruntung membeli di harga US$10.000 atau lebih rendah jika itu terjadi.

BACA JUGA  JPMorgan: Struktur Pasar Bitcoin Lebih Tangguh Daripada Mata Uang, Ekuitas, Obligasi dan Emas

Ramalan Harga Bitcoin (BTC) Jadi US$5 Ribu

Di sisi lain, NewsBTC melaporkan bahwa, Kepala Riset di bank Standard Chartered, Eric Robertsen, memperkirakan harga Bitcoin akan turun ke US$5.000 di tahun 2023.

Ia mengatakan bahwa, akan ada lebih banyak perusahaan yang mengajukan kebangkrutan pada tahun depan, didorong oleh kejatuhan pasar kripto. Ini akan mematahkan kepercayaan dan semangat investor, sehingga gelombang jual lebih lanjut akan terjadi. [st]

 

 

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait