Setelah sekian bulan memiliki relasi kuat dengan saham, kini Bitcoin tampak telah ungguli aset kertas tersebut, menjadi tanda berakhirnya relasi.
Sejak keruntuhan pasar kripto, pergerakan harga Bitcoin cenderung sama dengan pergerakan saham teknologi AS, yang banyak dinilai disebabkan oleh peningkatan inflasi dan suku bunga AS.
Sentimen AS tersebut membuat investor memiliki satu faktor yang sama dalam berinvestasi di aset berisiko, sehingga Bitcoin dan saham memiliki relasi yang kuat.
Namun, saat ini harga Bitcoin justru bergerak berbeda dengan saham, dengan bergerak menguat saat saham teknologi besar seperti Apple dan Amazon tumbang. Ini meningkatkan bobot decoupling BTC dari saham teknologi AS.
Bitcoin Ungguli Saham Teknologi
Berdasarkan laporan Watcher News, saham teknologi tengah mengalami dorongan jual yang hebat pekan ini, berbanding terbalik dengan harga BTC yang mencoba pulih, telah terapresiasi lebih dari 5 persen sejak awal pekan ini.
Saham Amazon telah terperosot lebih dari 20 persen, dengan nilai sekitar US$230 milyar dari kapitaliasi pasarnya. Penurunan terjadi setelah penutupan pasar saham, menjadi “penurunan pasca penutupan pasar” terbesar dalam sejarah perusahaan teknologi tersebut.
Menanggapi hal tersebut, CEO Amazon Andy Jassy melihat bahwa faktor makroekonomi benar-benar berperan besar dalam penurunan harga saham perusahaannya.
“… Kami akan menyeimbangkan investasi kami agar lebih efisien tanpa mengorbankan taruhan strategis jangka panjang utama kami,” tambah Andy.
Selain Amazon, saham Meta Inc. (dulunya Facebook) juga mengalami penurunan hebat, yakni sebesar 24 persen, membawa harga ke titik terendah tujuh tahun lalu di bawah US$100 per lembar saham.
Beberapa saham teknologi besar lainnya juga merosot, seiring menyusutnya minat investor pada saham AS karena sentimen ekonomi negara tersebut. Suku bunga yang terus naik dan kekhawatiran resesi membuat investor memilih menarik dana mereka dari pasar saham.
Di saat saham teknologi merosot dua digit angka, Bitcoin dalam sebulan ini masih ditutup dengan minus, namun hanya sekitar 2 persen saja. Akhir pekan ini harga BTC juga cenderung bergerak naik, mulai tak berelasi dengan saham teknologi AS.
Meski ini baru permulaan, pergerakan yang mulai berbeda antara Bitcoin yang ungguli saham menjadi hal yang menarik untuk diamati, terutama untuk peluang decoupling dua aset tersebut.
“Meskipun terlalu dini untuk mengatakan jika tren ini berlanjut [peluang decoupling], itu layak untuk ditonton,” ujar Pendiri IBC Group, Mario Nawfal. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.