IKLAN

Bitfinex Gelar IEO Token LEO Demi Galang US$1 Miliar

Bursa Bitfinex, yang sedang bergelut dengan kasus dana US$850 juta, dikabarkan akan menggelar initial exchange offering (IEO) demi menggalang US$1 miliar. Melalui akun Twitter pada Sabtu (05/04), Zhao Dong, pemegang saham bursa kripto Bitfinex, mengunggah dokumen resmi yang merinci IEO bernama LEO itu.

Dokumen tersebut, yang diterbitkan oleh perusahaan dibalik Bitfinex dan Tether (USDT), iFinex, dan dinyatakan jelas bukan merupakan white paper, mengumumkan token Bitfinex bernama LEO dapat dibeli senilai US$1 miliar. Token yang disebut dalam dokumen pemasaran itu dibuat untuk menjadi token utilitas di ekosistem iFinex.

iFinex mengklaim pemegang token LEO dapat menerima manfaat 15 persen diskon biaya taker perdagangan kripto ke kripto di bursa Bitfinex. Selain itu, token tersebut juga akan memberi manfaat pengurangan biaya penarikan dan deposit, serta biaya peminjaman dan biaya perdagangan derivatif yang lebih rendah.

Manfaat-manfaat serupa, yang mirip dengan manfaat Binance Coin, akan didapat oleh pengguna pada platform besutan iFinex di masa depan, termasuk platform perdagangan serta produk dan layanan lainnya. Tetapi penjualan token LEO tidak tersedia bagi warga Amerika Serikat, Kanada dan sejumlah wilayah lainnya.

BACA JUGA  Donasi Kripto Gempa Turki Dinilai Berdampak Positif

Menurut Dong, token LEO akan terlebih dulu ditawarkan kepada investor secara tertutup, kemudian dibuka bagi investor umum setelah 10 Mei jika masih ada alokasi yang tersedia. Kabarnya, Bitfinex sudah berhasil menggalang US$600 juta secara tertutup melalui komitmen secara privat dengan investor.

Penjualan token tersebut dikabarkan dilakukan demi menutup dana Bitfinex senilai US$850 juta yang saat ini dibekukan di sejumlah rekening yang dikendalikan Crypto Capital, perusahaan pemroses pembayaran. Pekan lalu, kantor Jaksa Agung New York menuduh Bitfinex menggunakan dana dari Tether demi menyamarkan US$850 juta tersebut.

Token LEO akan dibeli kembali (buy back) secara periodik setiap bulan di harga pasar, memakai setidaknya 27 persen keuntungan Bitfinex dari bulan sebelumnya. Selain itu, Bitfinex memiliki hak untuk membeli token-token tersebut dalam waktu 18 bulan setelah dana yang dibekukan sudah cair.

Setidaknya 95 persen dana yang cair akan digunakan untuk membeli dan membakar LEO dalam jumlah yang ekivalen. Dong menjelaskan bila pun dana yang dibekukan tidak bisa dipulihkan, Bitfinex tetap bisa membeli kembali semua token dalam waktu empat tahun menurut prakiraan keuntungan Bitfinex berdasarkan tahun 2017 dan 2018.

BACA JUGA  Pasutri AS Terkait Peretasan Bitfinex Tandatangani Perjanjian Pembelaan

Jika Bitfinex berhasil memulihkan sebagian Bitcoin yang diretas dari tahun 2016 senilai 119.756 BTC, setidaknya 80 persen dapat dipakai untuk membeli kembali dan membakar LEO. Tetapi pengamat pasar mengatakan hal tersebut nyaris mustahil.

Tom Lee, Kepala Riset Fundstrat, berpendapat penggalangan dana senilai US$1 miliar tersebut dapat berdampak negatif terhadap harga Bitcoin. Ia menjelaskan, token baru senilai US$1 miliar akan berpengaruh negatif terhadap BTC dan aset digital lain sebab pasar harus menyerap masuknya token baru tersebut. [cointelegraph.com/theblockcrypto.com/ed]

 


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait