BitTorrent yang diakuisisi TRON, mengumumumkan akan meluncurkan versi beta aplikasi media sosial terdesentralisasi besutannya, BitTorrent Live, pada kuartal kedua tahun ini. Tetapi, BitTorrent mulai membuka akses awal terhadap BitTorrent Live hari ini.
Aplikasi Live tersebut merupakan platform media sosial berbasis video yang mirip dengan Snapchat atau Tiktok. Pengguna aplikasi itu bisa membuat konten live dan berinteraksi dengan orang lain melalui perangkat seluler.
“Layanan BitTorrent Live dikabarkan akan membantu penggunanya melakukan live streaming dari manapun asalkan ada koneksi Internet. Penonton dapat memberikan komentar atau likes secara instan. Pengguna BitTorrent Live juga bisa menelusuri subjek dan topik yang menarik minat mereka,” jelas tim BitTorrent.
Seorang juru bicara BitTorrent berkata kepada situs Venture Beat bahwa selama masa ujicoba beta, BitTorrent Live tidak akan sepenuhnya terdesentralisasi. Desentralisasi penuh akan tercapai setelah tahap beta selesai beberapa bulan dari sekarang.
BitTorrent Live bukanlah hal baru. Pada tahun 2012, Bram Cohen, pencipta BitTorrent, mengatakan tujuannya mengembangkan platform itu adalah untuk menyaingi televisi. Kendati peranti lunak Live tidak baru, sifat-sifatnya banyak berubah seiring waktu.
Kendati berubah, landasan BitTorrent Live nyaris tetap sama. Layanan itu tetap dibangun di atas jaringan terdesentralisasi, teknologi yang sama yang mentenagai fitur file-sharing BitTorrent. Hal tersebut mengurangi biaya distribusi konten dan meniadakan perantara yang menagih biaya.
Versi pertama BitTorrent Live merupakan sebatas protokol pengiriman konten baru, bukan aplikasi media sosial. Versi tersebut menawarkan akses terhadap saluran televisi berbayar dan gratis, seperti Bloomberg dan CBC. Tetapi versi awal ini dihentikan setelah BitTorrent gagal menggalang dana yang cukup untuk menjadikannya bisnis mandiri pada April 2017.
Kini Tron menghidupkan kembali layanan tersebut untuk platform Android dan iOS, dengan tujuan mengembangkan BitTorrent. Seorang perwakilan perusahaan mengkonfirmasi BitTorrent Live versi baru tidak akan melibatkan elemen televisi.
BitTorrent Live akan menggunakan token BTT, native token pada BitTorrent yang baru diluncurkan Januari kemarin dengan sukses melalui Binance Launchpad, untuk transaksi dalam platform itu. BitTorrent Live berencana menghasilkan pendapatan melalui penggunaan BTT pada platformnya.
Sebagai CEO BitTorrent, Justin Sun bercita-cita menjadikan perusahaan ini sebagai Internet tanpa batas dan yang terdepan perihal pengalaman konten. Meluncurkan aplikasi media sosial adalah langkah maju untuk mencapai keinginan tersebut. Sebelumnya, Sun pernah meluncurkan media sosial Peiwo di Tiongkok, yang tahun lalu memiliki 10 juta pengguna terdaftar.
Namun, pada Januari silam, mantan Chief Strategy Officer BitTorrent Simon Morris berpendapat, Tron tidak akan sanggup mengelola volume transaksi yang dibutuhkan untuk mentokenisasi BitTorrent. Ia menyatakan mustahil blockchain Tron dapat menangani volume transaksi yang dibutuhkan sistem BitTorrent. [venturebeat.com/cointelegraph.com/ed]