BitTorrent Token (BTT) kian mendapat perhatian publik selama 30 hari terakhir. Buktinya, harga BTT pagi ini, Senin (27/05) sudah menembus Rp23. Padahal 1 Mei 2019, harganya hanya Rp9. Dengan begitu, BTT mampu memberikan cuan hingga 155 persen. Mengapa aset kripto pendatang baru ini naik sebegitu tinggi?
Secara umum volatilitas harga aset kripto sangatlah tinggi, sehingga relatif sukar memprediksi perubahannya di masa depan. Namun demikian, trader dan investor dapat menggunakan parameter aksi pemasaran dan promosi yang digencarkan oleh si penerbit aset kripto tersebut.
Sebagai informasi, perusahaan BitTorrent yang berdiri pada tahun 2004, diakuisisi oleh Tron Foundation pada Juni 2018. Tron Foundation yang didirikan oleh Justin Sun, yang juga menerbitkan aset kripto Tronix (TRX), menyematkan BTT pada software BitTorrent sebagai aspek imbalan bagi penggunanya.
Berdasarkan pantauan dari Twitter, Bittorent hari ini mengumumkan BTT akan diperdagangkan di bursa kripto Big.one mulai 29 Mei 2019 mendatang. Dengan demikian ini akan memperluas pasar BTT hingga 90 bursa aset kripto, dari saat ini sudah mencapai 89 bursa, termasuk Binance.
Pun demikian, publik menantikan peluncuran program BitTorrent Speed dan dan aplikasi mobile BitTorrent Live pada tahun ini. BitTorrent Speed adalah fitur tambahan pada peranti lunak BitTorrent agar kecepatan pengunduhan lebih cepat. Hal ini dilakukan melalui dua model, yakni melalui pembelian software BitTorrent jenis premium dan memberikan insentif kepada seeder agar tak menghapus file torrent-nya setelah usai mengunduh file.
Sedangkan BitTorrent Live adalah aplikasi mobile mirip seperti Tik Tok, di mana pembuat video dan audiens berpeluang mendapatkan imbalan BTT berdasarkan performanya masing-masing. Semakin banyak pengikutnya, maka semakin banyak pembuat video mendapatkan BTT. Dan semakin aktif audiens memberikan komentar, like dan memberikan gift, maka juga mendapatkan BTT. Tentu saja audiens dapat membeli gift dan segala jenis digital goods di dalamnya menggunakan BTT.
Hal tersebut tentu saja menggambarkan bagaimana use case BTT di masa depan, sekaligus memberikan harapan akan kenaikan harganya yang lebih tinggi.
Sebelumnya, pada 19 April 2019, Blockchainmedia mengulas dinamika BTT. Ketika itu harga BTT naik turun di kisaran Rp9-11 atau relatif berlangsung secara sideways, tidak ada kenaikan signifikan, sehingga sangat berpeluang mengalami penurunan.
Namun, pada Namun, 21 Mei 2019, BTT naik hingga 72 persen terhitung sejak 13 Mei 2019 di kisaran Rp9. Pada Selasa itu, BTT menyentuh kisaran Rp19 di Indodax. Dalam 24 jam BTT naik lebih dari 25 persen. Harga BTT tersebut membuat BTT berada di harga baru tertinggi sejak 5 Februari 2019 yang berada di kisaran US$0,001244 (Rp17,4).
Sejak awal Februari itu BTT memang melempem di wilayah tren turun. Maklumlah, beberapa hari sebelumnya BTT baru muncul ke pasar melalui Binance Launchpad, tapi diserap oleh investor hanya dalam hitungan menit. Di antara Maret hingga awal Mei 2019 BTT diperdagangkan stabil, cenderung bervolatilitas rendah.
Kenaikan baru pada 21 Mei itu ini bisa jadi didorong oleh penawaran fitur VPN pada client software BitTorrent, yang diumumkan pada dua hari yang lalu. Kemudian pada 13 Mei tim BitTorrent meluncurkan “BTT Use Case Campaign”, sebagai penanda peluncuran fitur VPN tersebut.
Di atas itu semua, investasi pada aset kripto sangat berisiko. Investor dan trader disarankan selalu berhati-hati dan memilih sesuai dengan hati nuraninya. Membeli BTT atas dorongan “ikut-ikutan” tidaklah bijak, melainkan berdasarkan kajian personal Anda. Selamat menikmati. [vins]