Raksasa investasi BlackRock kembali membuat gebrakan dengan menambahkan Bitcoin ETF mereka ke dalam portofolio model bernilai US$150 miliar, setara Rp2,35 triliun.
Langkah ini menjadi sinyal kuat bagi pasar kripto dan bisa membuka jalan bagi lebih banyak investor institusional untuk terjun ke Bitcoin. Namun, apakah ini benar-benar kabar baik bagi pasar, atau ada risiko yang perlu diperhatikan?
Alokasi Bitcoin dalam Portofolio BlackRock
Berdasarkan laporan Bloomberg, BlackRock mengalokasikan antara 1 persen hingga 2 persen dari portofolio modelnya ke iShares Bitcoin ETF Trust (IBIT). Keputusan ini bukan tanpa alasan. Bitcoin dikenal sebagai aset dengan volatilitas tinggi, dan angka alokasi ini dianggap sebagai batas aman bagi investor.
“Kami percaya Bitcoin memiliki manfaat investasi jangka panjang dan berpotensi memberikan sumber diversifikasi yang unik dan aditif bagi portofolio,” tulis Manajer Portofolio Utama untuk rangkaian portofolio model ETF Alokasi Target BlackRock, Michael Gates, dalam komentar investasi tertanggal 27 Februari.
Portofolio model BlackRock banyak digunakan oleh penasihat keuangan untuk mengelola dana klien mereka. Dengan memasukkan Bitcoin ke dalamnya, BlackRock secara tidak langsung memperkenalkan kripto kepada lebih banyak investor konservatif yang sebelumnya mungkin ragu untuk terjun ke pasar ini.
“Mereka semua [penasihat keuangan] ingin mengalokasikan lebih banyak dana ke alternatif, tetapi mereka memerlukan panduan tentang cara menentukan ukuran, skala dan menyeimbangkan kembali posisi tersebut,” kata Kepala Desain dan Solusi Portofolio untuk US Wealth di BlackRock, Eve Cout, dalam sebuah wawancara.
Sinyal Positif bagi Adopsi Institusional
Bagi komunitas kripto, langkah ini dipandang sebagai langkah maju. Sebelumnya, banyak institusi masih ragu untuk memasukkan Bitcoin ke dalam portofolio mereka karena volatilitas dan ketidakpastian regulasi.
Namun, dengan BlackRock memasukkan IBIT ke dalam strategi investasinya, hal ini dapat mengubah perspektif banyak investor besar lainnya.
Lebih lanjut lagi, adopsi institusional yang lebih luas bisa meningkatkan permintaan terhadap Bitcoin. Dengan lebih banyak modal yang masuk ke dalam Bitcoin ETF, likuiditas pasar pun semakin baik. Efeknya? Harga Bitcoin bisa mendapatkan dorongan tambahan dari meningkatnya minat investor besar.
Tidak Semua Investor Ikut Merayakan
Namun, di sisi lain, pasar Bitcoin baru-baru ini mengalami arus keluar dana yang cukup besar. Dalam seminggu terakhir, sekitar US$900 juta ditarik dari Bitcoin ETF, menandakan bahwa tidak semua investor percaya diri terhadap prospek jangka pendeknya.
Fenomena ini bisa menjadi tanda bahwa, meskipun ada optimisme, masih ada ketidakpastian di antara para pemegang aset kripto.
Bitcoin sendiri saat ini diperdagangkan di kisaran US$84.455, setelah sebelumnya hampir mencapai US$110.000 dalam beberapa minggu terakhir. Pergerakan harga ini menunjukkan bahwa meskipun ada berita positif dari BlackRock, pasar masih belum stabil.
Risiko dan Batasan Alokasi
BlackRock juga memberikan saran kepada investornya agar tidak mengalokasikan lebih dari 2 persen portofolio mereka ke Bitcoin. Alasannya? Risiko yang ditimbulkan oleh volatilitas Bitcoin bisa menjadi terlalu besar jika porsi investasi terlalu tinggi.
Singkatnya, meskipun Bitcoin menawarkan peluang keuntungan yang besar, BlackRock tetap menganggapnya sebagai aset alternatif dengan risiko tinggi.
Bagi investor ritel, keputusan BlackRock ini bisa menjadi konfirmasi bahwa Bitcoin semakin diterima sebagai aset investasi yang sah. Jika sebelumnya Bitcoin hanya dianggap sebagai spekulasi liar, kini perusahaan sebesar BlackRock mulai melihatnya sebagai bagian dari strategi investasi jangka panjang.
Namun, investor juga harus tetap berhati-hati. Meskipun masuknya BlackRock bisa menjadi katalis positif, pasar kripto tetap memiliki risiko besar. Volatilitas Bitcoin masih tinggi, dan faktor eksternal seperti regulasi bisa mempengaruhi pergerakan harga secara signifikan.
BlackRock memasukkan Bitcoin ETF ke dalam portofolio model senilai US$150 miliar adalah perkembangan besar bagi industri kripto. Langkah ini bisa meningkatkan adopsi institusional dan memperkenalkan lebih banyak investor ke dunia kripto.
Namun, masih ada tantangan dan ketidakpastian yang perlu diperhatikan, terutama dengan volatilitas harga yang tinggi dan arus keluar dana dari ETF tersebut. [st]